Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Ironi Membangun Kawasan Hijau dengan Menebang Pohon Hijau

17 Januari 2020   21:24 Diperbarui: 17 Januari 2020   21:28 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah bersilat kata sekarang Pemda DKI menjadi buta warna. Lho kok?

Hal itu terlihat dengan rencana membuat ruang hijau dan jalur hijau di Monas. Biasanya jika ingin membangun ruang hijau maka ditanamkan pohon, namun justru yang terjadi adalah menebang 190 pohon yang sudah tumbuh hijau di areal tersebut. (Tempo.co.id)

Hebatnya ketika dipertanyakan tetap yakin dan percaya diri mengatakan bahwa ruang hijau itu akan dibangun dengan menebang pohon.

"Ya jadi kawasan hijau nantinya akan digantikan di lokasi yang saat ini masih dalam proses," ujar Kepala Unit Pengelola Monas Muhamad Isa Sarnuri saat dihubungi, Kamis 16 Januari 2020.

Sarnuri mengatakan di kawasan hijau itu akan dijadikan taman, jalur hijau dan kolam air. Revitalisasi juga akan dilakukan pada tugu dan tapak kawasan. "Proyek revitalisasi Monas tindak lanjut dari hasil sayembara tahun 2018," ujarnya.

Dari penjelasan ini jelas bahwa pengertian kawasan hijau nampaknya  untuk pejabat ini punya arti berbeda. 

Konotasi kawasan hijau tidak identik dengan tumbuhnya pohon hijau tapi menjadi taman yang  mungkin punya nuansa warna hijau. Lalu juga dihiasi lampu hijau, kain hijau dan mungkin sekali pohon plastik berwarna hijau.

Biasanya setelah heboh akan ada penjelasan dari sang Gubernur apa yang dimaksud dengan kawasan hijau itu. 

Dan jika masih tetap ada yang mengkritik, siap - siap saja pejabat yang bertanggung jawab itu akan mengundurkan diri dan jadi kambing hitam, bukan kambing hijau.

Yah, kita lihat saja kejutan dan revolusi pembangunan kawasan hijau itu nanti kan menjadi apa.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun