TGPF kasus Novel, penyidik Senior KPK sudah dipublikasikan. Alih-alih kasusnya tambah terang, malahan muncul lagi persoalan baru, Â Novel sebagai korban justru seolah mendapat tudingan "menggunakan kekuasaan berlebihan". (Kompas.com)
Tentu saja pernyataan ini membuat KPK keberatan karena dengan pernyataan temuan seperti itu institusi KPK ikut kena getahnya.
Pastilah dengan hasil temuan tim gabungan ini banyak orang kecewa karena sungguh di luar ekspektasi.Â
Memang dalam rekomendasi Tim TGPF ini masih akan dibentuk tim teknis untuk menyelidiki lebih lanjut beberapa orang yang diduga terlibat kasus penyiraman air keras ini.
Dari segala kecurigaan itu lalu timbullah berbagai teori konspirasi. Ada yang menduga walau sudah dibentuk tim pencari fakta yang diisi dari berbagai institusi, namun karena ujung pencarian menyenggol orang yang berkuasa maka hasilnya menjadi dibelokkan.Â
Tentu ada mereka yang mengatakan bahwa teori konspirasi ini berlebihan dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Namun dengan melihat betapa alot dan berbelit-belit nya penyelidikan kasus ini mau tak mau dugaan di atas juga seolah mendapatkan pembenaran.
Sesungguhnya bukan hanya kasus Novel Baswedan saja yang berselimut misteri di negeri ini. Ada beberapa misteri kejahatan yang sampai saat ini masih masih menyimpan misteri.
Sebut saja kasus Dietje seorang peragawati cantik yang dibunuh secara misterius. Kasus ini terjadi pada masa Orde Baru. (Tempo.co)
Kasus ini menjadi misteri bukan karena pelakunya tidak ditemukan, tapi justru ada yang mengaku sebagai pembunuh dan mau bertanggung jawab.
Saat itu si pelaku yang dipanggil Pak De, dianggap sebagai adalah orang yang mau dijadikan tumbal demi melindungi seseorang yang pada masa itu masih dianggap dekat dengan kekuasaan.
Juga ada kasus Munir. Inipun masih menjadi misteri walau sudah ada yang meringkuk di penjara karenanya.Â
Ya, begitulah peristiwa yang nampaknya selalu terulang.Â
Walau demikian tentu kita tetap berharap bahwa peristiwa Novel Baswedan ini benar - benar dituntaskan, sehingga tidak menambah panjang kejahatan tak terselesaikan di negeri ini. ***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H