Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"In Memoriam" Pak Sutopo, Kanker Paru-Paru Pembunuh Tak Terdeteksi

7 Juli 2019   08:44 Diperbarui: 7 Juli 2019   09:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: detik.com

Selama hidupnya mamak adalah orang yang mempunyai gaya hidup sehat dan amat patuh pada nasehat dokter. Jika karena sakit, dokter melarang makan makanan tertentu atau harus melakukan sesuatu, maka mamak sangat disiplin melaksanakannya.

Karena gaya hidup sehatnya ini maka selama hidupnya hampir tidak pernah mengalami sakit yang berat, sekedar flu, pilek dan sedikit sesak akibat gejala asmanya itu. Dia sangat jarang diopname.

Oleh karenanya ketika ia mengalami sesak nafas dan batuk yang agak berat, kami mengira itu disebabkan oleh asmanya kumat. Kami bawa mamak ke rumah sakit, dan mengira hanya perlu istirahat sebentar untuk bisa kembali lagi ke rumah. 

Namun diluar dugaan, sesak nafasnya semakin kuat, dan atas saran dokter dilakukan biopsi untuk mengetahui persis sakit apa yang terjadi. 

Alangkah terkejut dan shocknya kami karena hasilnya menunjukkan bahwa mamak mengidap kanker paru stadium tinggi. 

Ada saran untuk tindakan lebih lanjut tapi kondisi mamak saat itu sudah sangat lemah ditambah faktor usia akhirnya kami hanya bisa bersikap pasrah.

Beberapa hari setelah mengetahui sakit sebenarnya dari mamak, akhirnya mamak pun pergi meninggalkan kami.

Berdasarkan pengalaman itu, bagi penulis selalu ada ketakutan jika ada gejala sakit ISPA. 

Memang rupanya sakit kanker paru adalah salah satu penyakit yang sulit terdeteksi, begitu diketahui biasanya sudah dalam stadium yang membahayakan. 

Dan nampaknya sakit ini bisa melanda siapa saja, tidak terbatas hanya pada perokok saja. Gaya hidup sehat dan hati - hati adalah salah satu cara untuk mencegahnya.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun