Andi Arief tidak ada matinya. Setelah tersandung kasus tertangkap tangan kasus narkoba, banyak yang mengira dia akan bungkam. Namun rupanya tidak. Dia tetap lantang bersuara.
Kali ini dia mengomentari para anggota partai koalisi Prabowo yang bertekad untuk menjadi oposisi, terutama PKS.
Wasekjen Partai Demokrat (PD) itu memandang tak bakal ada oposisi, melainkan hanya sekedar kelompok 'minoritas' di parlemen.
"Oposisi itu menakutkan bukan soal bisa mengkritik, apalagi ditambah embel-embel konstruktif, kemampuan menjatuhkan pemerintah yang menakutkan dari oposisi. Kalau hanya dua partai di luar pemerintah, itu bukan oposisi. Sering disebut minoritas di parlemen," kata Andi Arief via Twitter, Minggu (30/6/2019). (Detik Com)
Apakah benar pendapat Andi Arief ini?
Sejatinya oposisi memang harus cukup kuat untuk mengimbangi koalisi mayoritas pemerintah. Oleh karenanya jumlah kursi di partai oposisi sangatlah perlu supaya ada efek untuk menekan jika terjadi kebijakan yang dirasa perlu diperbaiki atau diganti.
Tanpa jumlah kursi yang cukup besar akan ada kesulitan ketika dalam mengambil keputusan harus dilalui dengan sistem voting.
Namun tentu saja, selain jumlah kursi atau kuantitas, perlu juga kualitas dari koalisi oposisi di parlemen itu.Â
Kualitas yang diperlukan adalah sanggup tidaknya koalisi oposisi itu sungguh mewakili kepentingan rakyat banyak atau tidak.Â
Jika perjuangan mereka sungguh jelas untuk memperjuangkan kepentingan umum, Â maka walau kelompok kecil, maka mereka akan dapat dukungan dari masyarakat luas yang mereka bela.
Selain keterpihakan yang jelas juga perlu prestasi dan integritas supaya mereka sungguh bisa dipercaya.