Ada contoh bagus dalam hal ini, yakni apa yang terjadi dengan institusi anti korupsi KPK. Karena integritas dan kepercayaan masyarakat, maka ketika mereka diserang, maka masyarakat berani pasang badan untuk membela mereka.
Selain hal di atas, termasuk kualitas dalam hal ini adalah peran dari para oposisi itu, apakah mereka sungguh bisa menjadi oposisi yang konstruktif. Artinya tidak sekedar memberikan kritik tapi juga harus bisa menawarkan perbaikan dan masukan.
Sebaliknya walaupun jumlah atau kuantitasnya besar namun tanpa kepercayaan dan integritas dari masyarakat  maka mereka juga tidak akan bisa menjadi oposisi yang efektif dan berkualitas.
Jadi Andi Arief tidak sepenuhnya benar. Kuantitas bisa diimbangi dengan kualitas.Â
Pertanyaannya adalah, apakah PKS dan kemungkinan juga Gerindra bisa manjadi koalisi oposisi yang berkualitas dan efektif?Â
Kalau melihat pengalaman selama ini, kemungkinan besar dugaan Andi Arief akan terbukti, karena masih belum nampak track record mereka sebagai partai oposisi yang berkualitas, konstruktif dan efektif.Â
Dan sesungguhnya, dalam sejarah demokrasi kita, Â belum pernah ada oposisi yang sungguh berkualitas seperti seharusnya. ***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H