Ini bukan Hoax. Seorang pria bernama Tuhan di Lumajang tidak merasa tertipu meski uangnya ludes dipakai belanja Dwi Retno (56). Apa yang terjadi dengan Tuhan? (Detik com)
Ya, rupanya Tuhan rela uangnya dipinjam oleh nenek ini walau tidak dikembalikan karena dia juga ditraktir oleh "penipu" nya tersebut. Ada rasa tertipu tapi merelakannya karena tahu bahwa uang nya tidak mungkin dikembalikan.
Ada beberapa hal hal menarik untuk dibahas di sini.
Pertama, tentu nama Tuhan yang disandang oleh Tuhan.Â
Ada banyak pertanyaan yang bisa diajukan dengan nama ini. Apakah orang tuanya dulu tidak tahu arti Tuhan atau mungkin ada pengertian lain dari arti Tuhan?
Kalau seandainya tahu, dan tetap memberikan nama Tuhan mungkin ada harapan atau kenangan yang mau diabadikan dengan memberikan nama Tuhan pada anaknya itu.
Hal lain, adalah reaksi orang sekitar Tuhan yang baru mengenal dan tahu bahwa namanya Tuhan. Mungkin ada yang menganggap nama itu hanya lucu - lucuan.Â
Ya, dalam satu kalimat saja nama Tuhan ini bisa jadi hal yang lucu.Â
Contoh nya: Tuhan harus menyerahkan diri pada Tuhan. Karena Tuhan tahu apa yang dibutuhkan oleh Tuhan. Tentu Tuhan yang maha baik itu tidak akan meninggalkan Tuhan, jika Tuhan sedang dalam masalah hidup yang berat.
Bisa saja ada yang terkejut dan merasa jengah untuk memanggil namanya Tuhan. Jadi jika harus  memanggil Tuhan dia akan berkata: Hei anu coba tolong beritahu kepada temanmu jangan nganu.  Jadi ingat Prof Peb..
Juga untuk Tuhan sendiri. Tentu sangat menarik bagaimana dia setiap memperkenalkan diri. Apakah Tuhan tidak merasa kikuk setiap kali mengatakan, "Perkenalkan nama saya Tuhan". Atau ketika ditanya: "Siapa namamu?", dan dia harus menjawab "Tuhan".
Jadi, nama Tuhan itu saja sudah bisa menjadi suatu bahasan yang menarik.
Hal lain yang juga menarik adalah sikap Tuhan yang walau ditipu oleh nenek Dwi Retno. Meskipun dia jelas ditipu, bahkan sempat mengadukan penipuan itu ke Polisi. Namun ketika nenek itu sedang diperiksa Polisi, nampaknya Tuhan menyesal sehingga dia  mengatakan bahwa dirinya tidak merasa ditipu.Â
Mungkin kita pernah mengalami hal yang mirip seperti yang dialami Tuhan. Kita ingin menolong seseorang tapi mereka yang ditolong tersebut justru menipu.Â
Namun karena situasi tertentu, jika juga merasa kasihan dan tidak menuntut orang tersebut.Â
Tentu dari sudut tertentu, sikap Tuhan bisa menunjukkan rasa mau memaafkan, tapi bisa juga sikap itu terpaksa dilakukan karena tahu tidak mungkin bisa diminta pertanggungjawaban nya. Jadi ada perasan pasrah dalam sikapnya itu.
Jadi, cerita Tuhan ini sebenarnya tidak terlalu luar biasa namun karena yang sedang mengalami hal itu adalah Tuhan maka kisah tersebut menjadi viral.Â
Untuk penulis sendiri, kisah Tuhan itu menjadi pemacu untuk menulis artikel picisan ini. Terimakasih Tuhan atas kisah mu***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H