Nampak dia sejak awal ingin merangkul semua karena memang seperti itulah seharusnya sikap seorang negarawan sejati.
Prabowo didampingi Sandi juga menyampaikan pidatonya setelah mendapat kepastian dari MK bahwa tuntutan kecurangan yang dilakukanya telah ditolak.
Dalam pidatonya dia menyatakan bahwa walau berat, tapi mengakui dan menghormati apa yang sudah diputuskan oleh MK. Dia juga mengajak para pendukung dan simpatisannya bersikap yang sama.Â
Pidato ini juga cukup menyejukkan karena pastilah cukup berat untuk menerima kekalahan. Apalagi ini sudah yang kesekian kalinya.Â
Namun ada sedikit hal yang patut disayangkan dalam pidatonya ini.Â
LWalaupun sudah mencoba bersikap ksatria dia masih mengatakan, akan coba lagi untuk menemukan celah konstitusi untuk bisa melanjutkan tuntutannya. Padahal hasil MK seharusnya sudah final dan mengikat.
Pernyataan ini seperti mengatakan bahwa sebenarnya dia belum benar- benar mau menerima dengan ikhlas kekalahannya.Â
Sebenarnya hal ini sah - sah saja karena siapapun berhak untuk mencari keadilan. Namun dengan sikap ini mau tak mau mengurangi nilai kenegarawanan yang ada pada diri Prabowo.Â
Sebab seorang negarawan sejati memang harus pada titik tertentu mau mengorbankan kepentingan diri dan golongan demi kepentingan seluruh bangsa.Â
Dengan sikap ini, tentu saja tidak membantu untuk menenangkan para simpatisannya yang pasti masih banyak yang kecewa. Hal itu berarti juga akan menghambat proses kesatuan dan kohesi sebagai bangsa Indonesia paska Pemilu ini.
Selain hal di atas, juga sangat disayangkan Prabowo tidak mengakui secara gamblang kekalahannya dengan mengucapkan selamat kepada Jokowi.Â