Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Katanya Informasi A1: Sandi Masuk Kabinet Jokowi

17 Juni 2019   09:45 Diperbarui: 17 Juni 2019   10:05 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Informasi ini didapat dari ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane. 

Kepada Tribunnews.com, Neta menyebut kalau calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi berikutnya.

"Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga jadi menteri Jokowi)," kata Neta, Minggu (16/6/2019).

Alasan yang disampaikan, karena ini adalah bentuk rekonsiliasi yang dijalankan oleh Jokowi.

Namun tentu saja setiap informasi, walaupun itu diklaim sebagai informasi A1, tetap perlu dicari alasan dan logika dibalik informasi itu. 

Dalam hal ini terutama apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat realisasi dari penunjukkan Sandiaga Uno menjadi salah satu kandidat kuat kabinet Jokowi.

Dari faktor yang mendukung, ada beberapa hal yang bisa dikemukakan di sini.

Pertama, alasan rekonsiliasi adalah hal yang cukup logis untuk menjadi argumentasi.

Kita ketahui, pilpres kali ini adalah salah satu kontestasi Pilpres paling panas dalam sejarah politik Indonesia. 

Dua orang calon yang berhadapan head to head adalah salah satu alasan utama mengapa suasana panas persaingan politik itu terjadi. Kondisi yang membuat masyarakat pemilih menjadi terbelah dua.

Dalam kondisi ini memang diperlukan usaha ekstra agar terjadi kohesi kembali. Salah satu cara itu tentu saja merangkul pihak sebelah agar tidak ada lagi situasi saling berseberangan secara absolut.

Dari sisi profesionalitas, yang menjadi salah satu kriteria yang sudah sering Jokowi kemukakan sebagai syarat kabinetnya, nampaknya relatif bisa dipenuhi oleh Sandiaga Uno. Dirinya memang berasal dari kalangan profesional. 

Dari sisi ini ada beberapa posisi menteri atau setingkat menteri yang nampaknya cocok dengan latar belakang profesionalitas Sandi.

Secara pribadi, juga Sandi lebih mudah dirangkul daripada Prabowo misalnya. Beban psikologis dan sejarah tidak ada yang benar - benar bisa menjadi tembok pemisah antara Jokowi dan Sandi.

Selain faktor pendukung, tentu saja ada tantangan atau boleh dikatakan sebagai halangan dalam proses penunjukkan Sandi sebagai menteri Jokowi.

Tantangan utama justru berasal dari partai koalisi Jokowi, terutama PDIP.

Apakah mereka mau menerima begitu saja Sandiaga sebagai bagian dari mereka? 

Dalam arti tertentu, Sandi adalah ancaman politik bagi mereka, terutama dalam posisi siapa yang menjadi orang nomor satu pada periode berikutnya. Terlebih, hampir pasti klan politik Megawati pasti mau mencalonkan kandidat Presiden dari trah mereka. 

Dengan menjadi menteri, tentu Sandi akan mendapat panggung untuk menarik simpati dalam kancah kontestasi Presiden di kemudian hari.

Tantangan berikutnya tentu saja dari Sandi sendiri. Apakah dia mau dipinang atau tidak oleh Jokowi?

Walaupun dalam hal ini ada indikasi bahwa Sandi sedang melakukan pendekatan lewat PAN, yang nampaknya akan merapat ke koalisi Jokowi, namun signal ini belumlah terlalu jelas untuk dapat disimpulkan bahwa Sandiaga memang bersedia.

Ya, pada akhirnya, walau ada klaim bahwa penunjukkan Sandi sebagai salah satu calon kuat menteri Jokowi sebagai info akurat, semuanya masih mungkin terjadi.

Mengapa? Karena itulah seni politik. Tidak ada kawan atau lawan abadi. Hal yang abadi adalah kesamaan kepentingan.

Ya, kita tunggu saja apa yang akan terjadi. Karena sampai saat ini kita tidak tahu siapa saja para calon menteti yang sudah ada dalam kantong Jokowi.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun