Kalau Jokowi mengklaim kemenangan dan ada yang telah mengucapkan selamat, maka hal itu wajar. Kewajaran itu bisa dibuktikan dengan hasil quick count lembaga independen, dan juga hasil real count KPU yang sudah lebih 80 % telah memenangkan Jokowi. Bahkan hasil hitung berjenjang yang sekarang sudah dimulai pun menunjukkan hal yang sama. Â Jokowi juga sudah menerima ucapan selamat dari berbagai kepala negara.Â
Para kepala negara ini tentu sangat hati-hati untuk mengucapkan selamat itu. Jika tidak ada unsur kepastian dalam Kemenangan Jokowi, pasti mereka tidak akan mengucapkan selamat.
Dalam hal ini, ucapan selamat untuk kemenangan Prabowo tentu bermakna lain. Ucapan ini bisa dikatakan sebagai usaha provokasi pada warga karena segala bukti obyektif dan empiris tidak ada yang mendukung hal tersebut.
Spanduk - spanduk kemenangan ini penulis lihat sebagai kelanjutan dari strategi mendeligitimasi badan - badan Pemilu dalam usaha menggagalkan hasil yang telah didapat. Mereka sudah tahu bahwa sudah kalah namun masih terus  berusaha membalikkan situasi itu dengan cara - cara ekstra.
Untuk kasus spanduk ini, penulis hadapkan KPU dan Bawaslu harus berani bertindak tegas. Pembiaran dan gamang dalam menghadapi kasus ini pasti digunakan lagi untuk kegiatan provokasi lainnya. ***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H