Namanya Wachyu Hidayat, Seorang kuli salak di Banjarnegara. Ia berhasil lolos menjadi anggota DPRD dari partai PDIP. Wachyu mengaku tak menyangka dengan perolehan suara yang diraihnya.
Dalam hal ini Wachyu melengkapi cerita lain dari seorang pengantar galon air yang juga lolos sebagai wakil rakyat.
Kisah seperti ini menarik untuk didengar dan indah untuk diceritakan. Terutama karena ditengah brutalnya persaingan politik ada terselip kisah romantis seperti ini.Â
Mengapa penulis menyebutkan ini semacam romantisme?Â
Kita tentu tidak lupa bagaimana seorang Wakil Rakyat lain yang sampai melakukan korupsi puluhan miliar demi untuk mendapatkan kursi legislatif itu.
Juga ada caleg yang sampai bunuh diri dan masuk rumah sakit jiwa karena gagal dan telah menghabiskan banyak biaya demi mendapatkan suara.Â
Ya, kisah Wachyu ini bagai setetes hujan ditengah kering kerontang nya panas suhu persaingan antar caleg yang merebut kursi panas legislatif.Â
Wachyu adalah segelintir "orang biasa" yang kebetulan bisa duduk sebagai wakil dewan terhormat bersama para artis, tokoh masyarakat dan para petualang politik kaya yang lolos sebagai wakil rakyat.
Sebenarnya, yang patut diapresiasi bukankah keberhasilan untuk menduduki kursi legislatif itu. Tapi bagaimana prestasi mereka kelak setelah mereka duduk sebagai anggota dewan yang terhormat itu.
Penulis justru khawatir "para Wachyu" yang duduk sebagai wakil rakyat itu, nantinya justru tercemar oleh permainan kotor dan brutal yang ada dalam sistem yang telah membeku di kalangan wakil rakyat.Â
Dalam sistem itu, idealisme mereka menjadi luntur, sehingga mengecewakan masyarakat konstituen yang telah memilih mereka.Â
Di sisi lain, sebenarnya penulis masih menyelipkan harapan untuk para wakil rakyat yang dari "kalangan kebanyakan" ini.Â
Harapan bahwa mereka sungguh bisa melakukan hal yang luar biasa, sehingga menjadi garam di tengah hambarnya kehidupan politik dari para politikus yang sudah lama bercokol di sana.Â
Ya, moga saja "Wachyu -Wachyu" ini bisa menjadikan dunia politik kita lebih bersih, bermartabat, berintegritas dan sungguh bermanfaat seperti seharusnya wakil rakyat.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H