Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

E-Voting Pemilu, Solusi Mencegah Korban Pahlawan Demokrasi?

26 April 2019   10:50 Diperbarui: 26 April 2019   10:58 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tempo.co

Contoh akan tantangan ini juga sudah ada. 

Misalnya, KPU India menyatakan sistem e-voting yang mereka gunakan tidak dapat ditembus atau diretas. Tapi sebuah penelitian menemukan sejumlah kelemahan sistem yang dipakai. Sistem itu dapat dimanipulasi orang yang bisa mengakses alat e-voting dengan cara memasukan sebuah alat. 

Filipina juga menghadapi masalah karena yang mengendalikan perusahaan penyedia mesin e-voting. KPU Filipina seolah menjadi 'tukang stempel' saja. 

Namun dengan segala tantangan ini sebenarnya penerapan E-voting tetap bisa dilakukan. Apalagi kita juga sudah punya pengalaman dari ujicoba secara lingkup kecil seperti sudah dicantumkan di atas.

Ditambah lagi tekhnologi infrastruktur informasi dan pengetahuan masyarakat akan dunia tekhnologi online juga saat ini sudah relatif bagus dari sebelumnya. 

Belajar dari berlarutnya waktu perhitungan yang bisa menimbulkan masalah politik dan sosial nampaknya perlu juga jadi pertimbangan tambahan dari penerapan E-voting yang memang lebih efektif dan lebih cepat.

Dalam situasi ini, keinginan politik lah yang paling penting. Kalau ketua DPR sudah memberikan signal persetujuannya, maka berarti kendala utama ini sudah relatif bisa diatasi.

Jadi Tunggu apalagi? Apakah perlu ada korban yang lebih besar lagi agar kita menerapkan E-Voting ini?***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun