Ketika pemerintah, wakil rakyat dan MK memutuskan bahwa diadakan Pemilu serentak, pasti mereka tidak menyangka akibat yang terjadi dari keputusan ini.Â
Waktu keputusan diambil, pertimbangan utama mereka adalah efisiensi biaya.
Memang pesta demokrasi kita memakan banyak sekali biaya, hal itu tidak terlepas dari jumlah penduduk yang banyak dan betapa luasnya negeri ini.
Bahwa kemudian selain biaya juga ada resiko nyawa adalah hal yang sungguh di luar pertimbangan. Bahkan sampai saat ini pun Penulis hampir tidak percaya akan realita angka kematian yang langsung diakibatkan kegiatan Pemilu serentak ini.
Menurut laporan resmi dari KPU sampai saat ini sudah ada 144 orang yang meninggal dan 833 yang sakit.
Berikut jumlah keseluruhan anggota KPPS di 34 Provinsi yang sakit dan meninggal:
1. Aceh, anggota KPPS sakit 46, wafat 2
2. Bali, anggota KPPS sakit 5, wafat 0
3. Banten, anggota KPPS sakit 17, wafat 6
4. Bengkulu, anggota KPPS sakit 8, wafat 3
5. DI Yogyakarta, anggota KPPS sakit 8, wafat 5
6. DKI Jakarta, anggota KPPS sakit 26, wafat 4
7. Gorontalo, anggota KPPS sakit 64, wafat 0
8. Jambi, anggota KPPS sakit 8, wafat 1
9. Jawa barat, anggota KPPS sakit 20, wafat 38
10. Jawa tengah, anggota KPPS sakit 103,wafat 25
11. Jawa timur, anggota KPPS sakit 13, wafat 14
12. Kalimantan Barat, anggota KPPS sakit 0, wafat 5
13. Kalimantan Selatan, anggota KPPS sakit 15, wafat 0
14. Kalimantan Tengah, anggota KPPS sakit 10, wafat 1
15. Kalimantan Timur, anggota KPPS sakit 0, wafat 2
16. Kalimantan Utara, anggota KPPS sakit 15, wafat 0
17. Kepulauan Bangka Belitung, anggota KPPS sakit 2, wafat 0
18. Kepulauan Riau, anggota KPPS sakit 4, wafat 1
19. Lampung, anggota KPPS sakit 40, wafat 7
20. Maluku, anggota KPPS sakit 0, wafat 1
21. Maluku Utara, anggota KPPS sakit 0, wafat 0
22. NTB, anggota KPPS sakit 113, wafat 2
23. NTT, anggota KPPS sakit 8, wafat 2
24. Papua, anggota KPPS sakit 0, wafat 1
25. Papua Barat, anggota KPPS sakit 2, wafat 0
26. Riau, anggota KPPS sakit 25, wafat 5
27. Sulawesi Barat, anggota KPPS sakit 43, wafat 1
28. Sulawesi Selatan, anggota KPPS sakit 191, wafat 1
29. Sulawesi Tengah, anggota KPPS sakit 83, wafat 1
30. Sulawesi Tenggara, anggota KPPS sakit 2, wafat 0
31. Sulawesi Utara, anggota KPPS sakit 3, wafat 4
32. Sumatera Barat, anggota KPPS sakit 6, wafat 0
33. Sumatera Selatan, anggota KPPS sakit 3, wafat 7
34. Sumatera Utara, anggota KPPS sakit 0, wafat 5
Melihat panjangnya daftar ini, kita tentu merasa sangat sedih dan prihatin. Dengan begitu banyaknya korban yang berjatuhan, rasanya pemilu kali ini benar - benar sebuah tragedi.Â
Sebenarnya dengan korban yang begitu banyak, seharusnya pemerintah menjadikan hari pencoblosan sebagai hari pahlawan demokrasi. Hari peringatan ini perlu untuk menghargai jiwa mereka yang telah berkorban mengawal suara rakyat.Â
Mereka sungguh pahlawan bagi bangsa ini. Karena pastilah mereka sampai sakit dan bahkan meninggal karena rasa tanggung jawab terhadap tugas yang mereka emban.
Sehubungan ini juga, sebenarnya sangat ironis kalau masih ada yang menuduh Pemilu ini sebagai pemilu terburuk. Mereka yang menuduh ini sama sekali tidak punya rasa empati dan tidak menghargai pengorbanan para pahlawan demokrasi ini.Â
Jika masih ada masalah sekitar Pemilu  biarlah sistem dan hukum yang telah disediakan untuk itu yang menyelesaikan nya. Jangan malahan digoreng dan diperalat untuk memenuhi egoisme dan kepentingan pribadi.
Untuk kita sendiri, Â sudah saatnya sekarang ini kita saling berdamai seraya mengheningkan cipta bagi para pahlawan demokrasi ini. Jangan sampai karena ego dan haus kekuasaan, pengorbanan mereka, Para Pahlawan Demokrasi ini menjadi sia - sia.***MG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H