Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Prabowo Umumkan Kemenangan Berulangkali, Mengapa?

19 April 2019   13:53 Diperbarui: 19 April 2019   13:59 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunjateng.com

Ada yang baru dari tingkah Prabowo menyikapi klaim kemenangan nya dari Pilpres tahun 2014 lalu. 

Kalau di tahun 2014 dia hanya satu kali melakukan pengumuman kemenangan sekaligus bersujud syukur. Pada saat ini dia memproklamirkan kemenangan nya itu sampai 3 kali. 

Kali pertama dia menyatakan kemenangan tanpa kehadiran para petinggi parpol pendukungnya dan cawapres nya Sandiaga Uno. Ia belum bersujud syukur.

Kali kedua klaim kemenangan dihadiri beberapa petinggi partai pendukung, tapi lagi - lagi tanpa kehadiran Sandi. Konferensi pers ini dilanjutkan dengan sujud syukur seperti tahun 2014.

Ketidakhadiran Sandi di dua konferensi pers ini menimbulkan beberapa spekulasi. Ada yang mengatakan karena sakit. Tapi ada juga yang menduga ada perbedaan pendapat antara Prabowo dan Sandi dalam menyikapi hasil Quick Count.

Baca juga: Ketika Prabowo Klaim Kemenangan, Di Mana Sandi?

Pada kali ketiga, baru Sandi mendampingi. Namun dari raut wajahnya nampaknya tidak ada raut antusias dan kegembiraan di wajah cawapres itu. Ini sangat kontras ketika Sandi menyambut kemenangan versi Quick Count dalam Pilkada DKI. Tentu sikap Sandi ini masih menyisakan misteri.

Konferensi pers kemenangan Prabowo sampai tiga kali ini agak mengherankan karena narasi dan siaran persnya hampir sama, yakni: Klaim telah menang berdasarkan real count internal. Tuduhan Quick Count adalah penggiringan opini. Juga tuduhan telah terjadi kecurangan dan mengajak pendukung nya untuk tetap mengawal kemenangan yang telah diraihnya.

Kemungkinan ada beberapa alasan yang menyebabkan Prabowo sampai 3 kali mengumumkan kemenangannya itu.

Pertama nampaknya ada permasalahan internal yang perlu dia perbaiki. Pada saat pengumuman pertama, para pendukungnya, termasuk Sandi belum sepakat atas klaim kemenangan itu.

Untuk kali kedua, sudah ada perwakilan partai walau tidak lengkap, dan Sandi masih belum sepakat. 

Baru kali ketiga, Sandi bisa "dipaksa" untuk mendampingi Prabowo dalam pengumuman kemenangan mereka.

Konsolidasi internal ini tentu sangat penting bagi Prabowo. Apalagi ada indikasi kubunya akan melanjutkan hasil Pilpres ini dibawa ke MK. Tentu, selain kekompakan politik, langkah ini masih perlu dukungan biaya. Sandi masih nampaknya diharapkan untuk terlibat.

Konsolidasi ini nampaknya tidak mudah, bahkan boleh dikatakan gagal ketika Partai Demokrat, atas perintah SBY menarik diri dari koalisi. Ini pukulan keras bagi kubu Prabowo.

Alasan lain, nampaknya untuk Prabowo, dengan mengumumkan kemenangan berulang dia mau menunjukkan bahwa dirinya sungguh yakin akan kemenangan yang telah dia raih. 

Juga pasti ada harapan bahwa lewat liputan media, dia ingin menguatkan pengikutnya sekaligus mempengaruhi masyarakat agar percaya pada tuduhan kecurangan yang ia sampaikan. Sehingga dengan demikian ia bisa mendapatkan dukungan.

Jika alasan ini yang Prabowo inginkan, nampaknya kita akan lagi menyaksikan konferensi pers lain dengan klaim yang sama. Kemungkinan kali berikut dia akan melibatkan masa yang lebih besar. 

Apapun alasan Prabowo, sebenarnya bukan sikap itulah yang kita harapkan. Pesan nya sudah didengar bahwa dirinya telah menang 62 %. 

Seharusnya tinggal tunggu saja hasil hitungan dari KPU. Kalau benar ada kecurangan, silahkan kumpulkan dan bawa ke proses hukum yang telah tersedia.

Melakukan klaim kemenangan berulangkali, apalagi dengan melibatkan masa, justru akan menjadi kontraproduktif. Kecuali memang kalau tujuannya untuk memprovokasi masyakarat. Namun tentu saja bukan hal itu yang kita harapkan.***MG

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun