Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Prabowo Umumkan Kemenangan Berulangkali, Mengapa?

19 April 2019   13:53 Diperbarui: 19 April 2019   13:59 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: tribunjateng.com

Untuk kali kedua, sudah ada perwakilan partai walau tidak lengkap, dan Sandi masih belum sepakat. 

Baru kali ketiga, Sandi bisa "dipaksa" untuk mendampingi Prabowo dalam pengumuman kemenangan mereka.

Konsolidasi internal ini tentu sangat penting bagi Prabowo. Apalagi ada indikasi kubunya akan melanjutkan hasil Pilpres ini dibawa ke MK. Tentu, selain kekompakan politik, langkah ini masih perlu dukungan biaya. Sandi masih nampaknya diharapkan untuk terlibat.

Konsolidasi ini nampaknya tidak mudah, bahkan boleh dikatakan gagal ketika Partai Demokrat, atas perintah SBY menarik diri dari koalisi. Ini pukulan keras bagi kubu Prabowo.

Alasan lain, nampaknya untuk Prabowo, dengan mengumumkan kemenangan berulang dia mau menunjukkan bahwa dirinya sungguh yakin akan kemenangan yang telah dia raih. 

Juga pasti ada harapan bahwa lewat liputan media, dia ingin menguatkan pengikutnya sekaligus mempengaruhi masyarakat agar percaya pada tuduhan kecurangan yang ia sampaikan. Sehingga dengan demikian ia bisa mendapatkan dukungan.

Jika alasan ini yang Prabowo inginkan, nampaknya kita akan lagi menyaksikan konferensi pers lain dengan klaim yang sama. Kemungkinan kali berikut dia akan melibatkan masa yang lebih besar. 

Apapun alasan Prabowo, sebenarnya bukan sikap itulah yang kita harapkan. Pesan nya sudah didengar bahwa dirinya telah menang 62 %. 

Seharusnya tinggal tunggu saja hasil hitungan dari KPU. Kalau benar ada kecurangan, silahkan kumpulkan dan bawa ke proses hukum yang telah tersedia.

Melakukan klaim kemenangan berulangkali, apalagi dengan melibatkan masa, justru akan menjadi kontraproduktif. Kecuali memang kalau tujuannya untuk memprovokasi masyakarat. Namun tentu saja bukan hal itu yang kita harapkan.***MG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun