Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo Capres "Etok-etok" Indonesia

7 April 2019   08:41 Diperbarui: 7 April 2019   09:13 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kepemilikan saham mayoritas itu, Pemerintah Indonesia, melalui Inalum, lebih berpeluang mengelola Tambang Freeport bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, termasuk rakyat Papua, yang sesuai amanah konstitusi pasal 33 UUD 1945. 

Lalu bagaimana dengan program Mobil Nasional yang dinilai oleh Prabowo hanya "etok - etok". 

Untuk industri jenis ini tentu tidak bisa secara serta-merta semua 100 persen dari dalam negeri. Ini perlu proses alih keahlian dan teknologi. Inisiatif buatan nasional di negara - negara lainpun melalui proses yang sama. 

Indonesia saat ini sedang melakukan proses itu. Ada Mobnas Esemka yang memang selalu dirundung kontroversi karena ada unsur politik nya.  

Juga sedang dibangun "Kendaraan pedesaan" yang masih terus diproses.

Jadi wacana mobnas "etok - etok" dari Prabowo ini juga tidak 100 persen benar.

Jika kita menggunakan inilah "etok - etok" dari Prabowo justru rangkaian janji Prabowo yang selama ini dia lontarkan lebih cocok diberikan embel - embel itu.

Untuk menyampaikan hal itu penulis menggunakan struktur syair di atas:

Yang namanya etok - etok itu nggak enak.

Etok - etok menutup bocor nya uang keluar negri tapi ada uang yang nyangkut di Panama Papers

Etok - etok memerangi korupsi tapi para caleg koruptor masih dicalonkan dan korupsi sedikit-sedikit tidak apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun