Siapa orang - orang yang berada di belakang lembaga survei tersebut, juga penting untuk dilihat.Â
Survei adalah kegiatan ilmiah. Mereka yang melakukan survei harus punya latar belakang keahlian dan pengalaman dalam melakukan survei.Â
Sehubungan dengan itu, metode yang mereka gunakan juga harus bisa dievaluasi.Â
Metode yang  keliru tentu saja akan menghasilkan hasil survei yang salah juga.Â
Dalam hal ini, lembaga survei yang bisa dipercaya akan terbuka untuk dievaluasi karena hal itu demi menjaga reputasi mereka.
Jika ada lembaga survei yang tidak transparan dalam memaparkan metodologi dan tidak bersedia diuji hasil mereka, patut dicurigai bahwa mereka adalah lembaga survei yang abal - abal.
independensi Lembaga survei juga bisa dijadikan indikasi apakah institusi itu dapat dipercaya. Independensi bisa menyangkut pembiayaan dan latar belakang politik pengelola lembaga survei tersebut.Â
Jika biaya mereka berasal dari politikus atau partai yang mereka survei maka hasil merekapun pantas dicurigai kebenarannya.
Apakah itu berarti lembaga survei tidak boleh menjadi konsultan politik, dibayar untuk melakukan survei sebagai bagian mempertajam strategi pemenangan.?Â
Hal itu bisa saja, tetapi hasilnya hanya untuk kepentingan internal. Â Tidak boleh dipublikasikan untuk umum.
Dalam hal inilah maka hasil survei internal tidak bisa dijadikan patokan resmi dalam prediksi kemenangan.Â