Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Debat Lahan Prabowo, Debat yang Disesatkan

21 Februari 2019   11:45 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:57 1359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernyataan ini menjadikan munculnya persoalan integritas dan kegagalan memahami Undang-undang yang justru Prabowo kutip. 

Dalam hal ini dia seolah - olah  merepresentasikan diri sebagai "Negara" dan ini sungguh berbahaya.

Tanggapan Jokowi jelas, seperti pertandingan tinju adalah bagai sebuah upper cut keras dan tajam menghantam  langsung kena ulu hati.

Nah, pukulan telak dalam debat inilah yang membuat para pendukung nya kalang kabut dan berusaha menyelamatkan situasi KO itu dengan melakukan nafas buatan yang serampangan.

Pertama, untuk menutup rasa malu, dituduh lah bahwa Jokowi menyerang pribadi. Padahal jelas hal ini bukanlah masalah pribadi, sebagai calon pejabat publik, undang - undang bahkan mewajibkan sang calon pejabat mendeklarasikan harta kekayaan nya dan melaporkan ke KPK. Dan itu bisa diakses publik.

Setelah gagal dengan tangkisan itu, lalu dibawa lah debat ke ranah legalitas. Mereka mengatakan bahwa tidak ada salahnya Prabowo mempunyai lahan yang luas, yang diperoleh nya secara legal.

Usaha ini kemudian dipoles lagi dengan mengatakan bahwa lahan itu dibagi untuk para mantan Kombatan GAM, yang kemudian mendapat sanggahan. 

Nampak sekali dalam hal ini debat dan diskusi sengaja disesatkan ke ranah yang tidak seharusnya. Tentu, usaha menyesatkan ini dengan tujuan mengaburkan persolan sebenarnya yang memang sangat menohok sang Capres mereka.

Hal ini sangat disayangkan karena debat, yang seharusnya menjadi ajang pendidikan politik yang sehat dijadikan ajang debat kusir yang cenderung melawan akal sehat.***MG


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun