JKW: Ya...wanti-wanti saya anggap sebagai masukan....tapi khan belum ada kasus formal.... Sebenarnya ketika membaca catatan yang dibuat oleh Kompolnas saya juga minta keterangan lebih lanjut dari Kompolnas mengenai hal itu....mereka sudah pastikan kasusnya sudah clear dan clean...ada surat resmi dari Mabes Polri mengenai hal ini...
Tanya: Mengapa tidak minta pendapat dari KPK dan PPATK seperti waktu pemilihan menteri pak?
JKW: Sebenarnya itu tidak harus.... Waktu itu saya pikir, saya tidak mau ada institusi penegak hukum yang merasa di atas yang lain. Polisi, KPK, Kejaksaan dan PPATK kan seharusnya sejajar. Ditambah lagi keterangan formal dari Polri pada saat itu sasya pikir sudah cukup dan saya ingin prosesnya cepat, karena banyak hal lain yang harus saya lakukan....
Tanya: Jadi bukan karena titipan ya pak...
JKW: Titipan opo.... (terkekeh). Tidak ada itu... Kalau masukan memang banyak....masyarakat juga bebas memberi masukan kok.... tapi secara konstitusi yang memutuskan itu saya...jadi semua itu jadi tanggung jawab saya....
Tanya: Tidak ada tekanan pak?
JKW: Sekali lagi, banyak usulan ya.... tapi tekanan tidak....
Tanya: Lalu bagaimana dengan kasus KPK pak. Banyak orang juga menunggu supaya bapak mengambil keputusan supaya KPK tidak lumpuh dengan kasus yang melibatkan para pimpinannya sekarang...
JKW: Seperti yang sudah saya sampaikan tadi...KPK harus saya selamatkan, tapi saya juga tidak bisa terlalu cepat mengambil tindakan extraordinari.... harus saya kaji mendalam. Saya juga sudah siapkan beberapa skenario, termasuk skenario terburuk. Yang pasti KPK sebagai institusi akan tetap bisa berjalan bahkan diperkuat....
Tanya: Jadi kapan keputusannya pak?
JKW: Wes...sabar... pasti saya putuskan. Kok nggak sabaran sih... (terkekeh). ***MG