Tentunya sebuah kota tidak terlepas dari Gang yang ada di dalamnya. Gang merupakan bagian dari perkotaan yang umumnya tidak dibangun dengan sengaja oleh perancang kota, namun direncanakan dan dikerjakan sesuai keinginan penghuninya. Sehingga, tentunya ruang publik yang terbentuk dapat menggambarkan bagaimana aspirasi warga terhadap ruang publik mereka.Â
Gang di permukiman kampung kota tidak hanya menjadi ruang jalan yang berfungsi sebagai sarana sirkulasi untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain tetapi juga menjadi sarana berbagai aktivitas masyarakat lainnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Secara umum aktivitas pada jalur di gang  didominasi oleh sirkulasi pejalan kaki, pengendara sepeda motor, dan pedagang gerobak.
                                                        Â
Penulis melakukan observasi langsung di lapangan penelitian. Gang Aman merupakan Gang yang terletak di daerah Jakasampurna Kalimalang, Bekasi Barat. Seperti Gang pada umumnya, yang ditandai dengan jalan masuk yang sempit dan terbatas. Dikarenakan kondisi rumah yang berdempetan dan sebagian besar tidak memiliki pagar, hal itu membuat interaksi antar tetangga menjadi semakin dekat, dengan hanya membuka pintu saja sudah bisa melihat tetangga kanan kiri yang sedang beraktivitas.
Mata pencaharian warga Gang Aman mayoritasnya bekerja sebagai tukang, penjual sayur keliling, pedagang gerobak dan lainnya. Karena faktor pendapatan yang seadanya menjadi kurang mampu untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka, penulis mengamati banyak anak kecil yang seharusnya bersekolah tetapi bermain dengan teman-temannya nya dan hanya berada dirumah saja.Â
Disamping hal tersebut juga banyak rumah terbengkalai tidak terurus, lahan kosong tanpa pemilik. Kondisi lingkungan dalam hal kebersihan tentu tidak ditangani dengan baik yang ditandai dengan sampah yang menumpuk di sekitar jalanan dan bau yang kurang sedap karena kebersihan lingkungan sangatlah penting untuk menjaga kenyamanan warga yang tinggal di daerah tersebut.
Perbedaan sangat terlihat saat memasuki Gang Melati yang seluruh rumahnya memiliki pagar, penulis cukup jarang melihat warga Gang Melati berinteraksi sosial karena kondisi lingkungan tempat tinggalnya yang lebih tertutup dan private. Berbeda dari mata pencaharian warga di Gang Aman kan bisa jualan sayur keliling jadi kerjanya jauh dari rumah, sedangkan di Gang Melati lebih banyak yang bekerja kantoran jadi aktivitasnya lebih banyak yang diluar rumah, dapat dilihat dari kondisi lingkungan sekitar dan rumahnya.Â
Di post satpam juga tertera tata tertib saat memasuki kawasan  tempat tinggal yang artinya Gang tersebut memiliki aturan dan tidak bisa sembarang orang masuk lalu lalang. Tentunya jika melanggar tata tertib tersebut dapat dikenakan sanksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H