Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II tahun 2021 mengalami pertumbuhan yang cukup menarik. Di tengah badai pandemi yang harusnya membuat ekonomi memburuk, Indonesia mendapatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,31% dalam skala nasional.
Pertumbuhan ekonomi ini tentunya berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia, baik dari segi pendidikan, kesehatan, hingga ke pola konsumsi. Dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, makin banyak juga bagian dari masyarakat yang semakin peduli dengan keamanan pangan yang dikonsumsi setiap harinya. Hal inilah yang membuat masalah keamanan pangan di Indonesia makin diperhatikan.
Salah satu bukti makin sensitifnya masyarakat Indonesia dengan masalah keamanan konsumsi hariannya bisa dilihat dari makin banyaknya influencer kesehatan dan pola pangan yang bermunculan di Indonesia, makin banyak yang peduli dengan angka gizi dari kemasan makanan serta makin kuatnya posisi BPOM di Indonesia sebagai badan pengawasan obat dan makanan.
Berdasarkan Perpres No. 80 tahun 2017, posisi BPOM sebagai badan penyelenggaraan tugas pemerintah dalam pengawasan Obat dan makanan telah dikukuhkan. Hal ini membuat masyarakat tidak lagi khawatir dengan makanan kemasan yang beredar secara luas untuk dikonsumsi karena standar keamanan pangan yang sudah disesuaikan dengan undang-undang.
Dilihat sekilas, jaminan keamanan pangan bisa didapatkan oleh masyarakat Indonesia dengan lebih mudah. Akan tetapi jika ditelusur lebih dalam, masih ada kekhawatiran yang berhubungan dengan makanan segar tanpa olahan.
Beras, sayuran, buah-buahan dan daging termasuk komoditas utama pangan di Indonesia. Komoditas ini bukan komoditas yang melalui proses olahan sehingga masalah keamanannya tidak bisa di serahkan pada Badan Pengawasan Obat dan Makanan.
Tapi apakah masalah keamanan pangan segar ini penting untuk diperhatikan? Ada banyak alasan mengapa masalah pangan segar wajib diperhatikan. Salah satu alasan yang utamanya adalah karena masyarakat Indonesia berhak mendapatkan jaminan konsumsi yang sehat sesuai dengan angka kecukupan gizi dan faktor keamanan dari pangan segar tersebut.
Melihat pentingnya masalah keamanan pangan di Indonesia, pemerintah Indonesia membuat sebuah sistem yang dapat menjamin produk-produk segar yang aman bagi masyarakat Indonesia. Sistem ini dikelola oleh Badan Ketahanan Pangan yang sedang bertransformasi menjadi Badan Pangan Nasional.
Badan ini membuat sebuah sistem yang dapat menjamin keamanan pangan segar dari beberapa aspek. Aspek utama yang diperhatikan dalam keamanan pangan segar yang beredar di masyarakat adalah mengenai keamanan kemasan produk pangan segar yang beredar di masyarakat.
Keamanan kemasan produk begitu penting karena kemasan yang buruk bisa menyebabkan kondisi makanan segar menurun. Mudah busuk, kontaminasi bakteri dan hal-hal lainnya yang bisa mengancam kesehatan bahkan keselamatan.
Inilah yang membuat pihak pemerintah tidak hanya berfokus pada bahan-bahan yang digunakan dalam pertumbuhan tanaman segar, melainkan memperhatikan juga dari hal yang berhubungan dengan penanganan pasca panen yang baik atau Good Handling Practice.