Secara teoriÂ
Reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan aram karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikan) kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis. Lemak dapat mengalami proses hidrolisis menjadi komponen-komponen penyusun- nya yaitu gliserol dan asam lemak. Hidrolisis dapat berlangsung baik dengan Adanya katalis seperti enzim, oksida-oksida, dan basa (Suhardjah, 2019).
 Sabun adalah produk yang dihasilkan dari reaky antara minyak atau lemak dengan basa KOH atau NaOH. Reaksi yang terjadi dalam pembuatan sabun dinamakan reaksi penyabunan atau saponifikasi. Saponifikasi adalah proses pembuatan sabun yang berlangsung dengan mereaksikan asam lemak dengan alkali yang menghasilkan air serta garam karbonil. Produk yang dihasilkan dalam proses ini yaitu sabun dan gliserin. Bahan baku pembuatan sabun dapat berupa lemak hewani maupun lemak atau minyak nabati (Arlofa, 2018).Â
NaOH dan KOH merupakan lautan basa kuat, dalam keadaan panas jika di campurkan dengan lemak akan mengalami hidrolisis. Prores hidrolisis diawali dengan terbenruknya gliserol dan asam lemak kemudian asam lemak yang telah terbentuk akan bereaksi dengan basa (NaOH atau KOH) menjadi garam asam lemak yang dikenal dengan sabun. Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, Garam natrium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air. Salah satu ciri sabun adalah menghasilkan buih busa. Untuk membedakan busa dari sabun dengan busa dari senyawa lain adalah dengan penambahan CaCl2. Ciri ketika senyawa tersebut memang merupakan sabun adalah terbentuknya endapan berwama putih, ketika ditambah CaCl2. Pada saat penambahan CaCl2, logam Na dari Sabun digantikan oleh Ca, yang sama-sama mengandung ion pocitif, hal inilah yang menyebabkan ketika penambahan CaCl2 akan terjadi endapan (Sukma, 2021).
Secara Praktikum
Secara Praktikum
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan hidrolisis mentega, yang diawali dengan proses saponifikasi (penyabunan), yang dimana 5 gram mentega ditambahkan 35 ml NaOH akan menghasilkan larutan berwarna kuning dan setelah dipanaskan larutan menjadi jernih tanpa minyak yang menandakan proses penyabunan terjadi sempurna, dan lapisan lemak pada bagian atas dan lapisan Sabun dibawah. Kemudian larutan sabun, ditambah aquades dipanaskan alkohol akan menguap dan bau alkohol menghilang, kemudian, larutan sabun ditambah air dan CaCl2 menghasilkan larutan keruh dan endapan putih. Lalu, larutan sabun ditambah air dan NaCl padat menghasilkan larukan jenuh, NaCl tidak larut lagi. Lalu, larutan sabun ditambah H2SO4 menghasilkan larutan asam ditandai dengan Kertas lakmus berubah jadi merah, dan larutan dari kuning terang menjadi kuning pucat. Secara teori dikatakan penambahan CaCl2 menimbulkan endapan putih, begitu juga pada praktikum menimbulkan endapan putih. Secara teori dan praktikum saling terkait.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan disimpulkan bahwa:
 1. Ketika 10ml larutan sabun ditambah 1 ml air dan 0,5ml CaCl2 perubahan yang terjadi adalah larutan menjadi keruh dan terbentuk endapan berwarna putih.
2. Ketika 5 gram mentega ditambah 35 ml NaOH lalu dipanaskan akan terjadi proses penyabunan sempurna yang ditandai dengan terbentuk larutan jemih tanpa tetes minyak ketika larutan uji ditambahkan kedalam tabung berisi dir dan larutan sabun berada dibawah dan lapisan asam lemak di atas..