Sastra dalam prespektif Islam bukan hanya etalase kehidupan yang bersentuhan dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual, keimanan dan keislaman, transendens, kejujuran dan kebenaran. Keterlibatan bebagai dimensi tersebut dapat dituangkan ke dalam suatu proses kreatif berikut, pada mulanya seorang pengarang sebuah karya sastra Islam berhadapan dengan suatu fenomena yang ada di dalam masyarakat. Realitas objektif tersebut dapat berbentuk norma-norma, peristiwa-peristiwa, pandangan hidup, dan bentuk realitas objektif lainnya.
Sastra Islam dapat menjadi media pembelajaran di era kemajuan teknologi saat ini. Sastra menjadi salah satu cara jitu yang dapat digunakan dalam pendidikan agar siswa memahami nilai luhur dan nilai religius yang terdapat di dalamnya. Memperoleh ajaran nilai moral dari segi ketuhanan dan nilai sosial budaya yang terkandung di dalam karya sastra.Â
Pendidikan moral di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini dinilai sangat penting. Dengan keberadaan sastra islam akan memberikan manfaat kepada pembaca tentang nilai-nilai yang akan diperoleh di dalam sebuah karya sstra Islam. Sastra Islam memiliki kitab yang sangat indah dari segi bahasa dan isinya, diyakini tak dapat seorangpun membuat tulisan dengan seindah tersebut.Â
Kisah bangsa Arab sebelum Islam disebarkan sangat menarik kaitannya dengan sastra. Setelah dipahami bahwa di dalam Alquran banyak mengandung kisah dan unsur dari sastra. Bahkan sastra telah dikenal sebelum kenabian Muhammad SAW. Karena dari setiap ayat dalam Alquran mengandung unsur sastra luar biasa.
Islam berperan penting dalam perkembangan sastra dunia khususnya di Indonesia. Dalam kreativitas dan imajinasi sastrawan menulis puisi Islam, Islam memberikan keleluasaan dan kebebasan asal tidak bertentangan atau menentang nilai tauhid. Berpuisi dalam sastra Islam akan lebih bermanfaat dan mulia jika dijadikan sebagai media dakwah dalam menyampaikan syiar-syiar keislaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H