Mekanisme dan operasional Subak meliputi:
1. Matelik (Pemantauan Saluran)
Matelik merupakan kegiatan dari krama subak yang biasanya dibentuk dalam sistem piket yang terdiri dari 2 sampai 4 orang untuk memantau aliran air irigasi mulai empelan sampai bangunan bagi primer(tembuku aya).Pemantauan ini bertujuan untuk mencegah adanya kebocoran (hilangnya) air irigasi sepanjang jalur pantauan tersebut sehingga debit yang sampai pada lahan subak tidak berkurang.
2. Nyilih Yeh (Pinjam Air)
Kegiatan nyilih yeh biasanya dilakukan oleh petani secara individu, tingkat tempekan, atau tingkat subak atas persetujuan dari pihak yang berwenang (bisa kelihan tempekan, pekaseh).
3. Magilihan(Pergiliran)
Magilihan jika diterjemahkan secara bebas ke dalam Bahasa Indonesia artinya pergiliran yang merupakan penggunaan air irigasi yang dilakukan secara bergilir, karena tidak cukupnya debit air irigasi pada saat atau musim tersebut.Kegiatan Magilihan ini hampir sama dengan Kegiatan Nyilih Yen tetapi Kegiatan Magilihan ini dilakukan apabila terjadi kekurangan pasokan air dan pada saat musim kemarauÂ
4. Kempelan (Pemeliharaan Bendung Tradisional)
Bangunan irigasi yang terdapat pada sumber air irigasi berupa bendung atau empelan. Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi meninggikan muka air sungai agar bisa di sadap .