Yogyakarta - Pendidikan merupakan suatu proses dimana individu dapat memperoleh sebuah pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, ilmu, keahlian serta pemahaman yang berguna dalam proses pengembangan diri dan dapat berguna juga sebagai alat pengembangan skill yang mana skill tersebut dapat digunakan dalam berpartisipasi secara produktif pada lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat maupun lingkungan yang lebih luas lagi. Peran penting dari aspek pendidikan yakni dapat dikatakan peran yang tergolong sangat penting dalam pembentukan dan perkembangan individu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Aspek pendidikan juga dapat membantu menciptakan sebuah kualitas diri dari masyarakat yang menjadi lebih canggih, adil dan berbudaya, serta dapat berkontribusi baik pada pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kesejahteraan sosial di wilayah sekitarnya. Pentingnya kualitas pendidikan dapat digambarkan ketika baik atau buruknya suatu pendidikan akan sangat mempengaruhi terhadap kualitas diri seseorang, dapat dicontohkan ketika pendidikannya baik maka kualitas seseorang tersebut akan baik namun jika pendidikannya kurang baik maka kualitas dari seseorang tersebut juga akan kurang baik. Jadi dapat dikatakan bahwa, pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara yang dimulai dari kualitas diri sendiri.
Kualitas dari bentuk mutu pendidikan di Indonesia masih berada dalam kategori atau golongan yang kurang baik berdasarkan pertimbangan dari hasil perhitungan beberapa kualifikasinya, padahal seperti yang telah dikatakan oleh para pihak terkait bahwa salah satu indikator untuk mengukur kemajuan pada suatu negara dapat dilihat melalui hasil dari perhitungan tinggi atau rendahnya tingkat kualitas pendidikan pada negara itu sendiri. Kenyataannya di Indonesia masih terdapat ketidakmerataan kualitas guru maupun pendidik pada daerah-daerah tertentu seperti pada daerah yang terpencil dan kurangnya apresiasi serta insentif yang dapat diberikan oleh pemerintah secara lebih layak untuk meningkatkan kompetensi guru pada wilayah itu sendiri. Kurang diperhatikannya nasib guru memanglah sebuah permasalahan yang sangat kompleks, namun terdapat faktor-faktor lain yang dapat menghambat kemajuan kualitas pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor lain tersebut dapat disebutkan secara singkat yang diantaranya adalah terkait fasilitas kurang memadai, persebaran sarana kurang merata, angka putus sekolah yang tinggi, korupsi yang masih saja dinormalisasikan serta timbulnya perbedaan kelompok yang memunculkan adanya kesenjangan ekonomi dan sosial.
Masalah terkait nasib guru atau tenaga pendidik yang kurang diperhatikan ini sebenarnya merupakan suatu masalah yang harus selalu ditekankan, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa guru merupakan elemen penting dalam aspek pendidikan, ketika guru tersebut berkualitas maka pendidikan yang dihasilkan akan berkualitas. Keberadaan seorang guru menjadi penting dalam mendukung proses pembelajaran karena guru dapat dikatakan sebagai sebuah pintu bagi kehidupan bagi murid-muridnya. Namun, pemerintah masih kurang memperhatikan nasib dari guru atau tenaga pendidik tersebut sehingga masih banyak guru atau tenaga pendidik yang belum mendapatkan apresiasi secara layak baik dari segi fasilitas maupun dukungan berupa keuangan.
Nah kemudian mengapa nasib guru atau tenaga pendidik yang kurang diperhatikan dapat dikatakan sebagai faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia? Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, secara singkatnya karena guru merupakan pendorong dan aset utama dalam dunia pendidikan bahkan dalam lingkup kehidupan. Jika kualitas dari guru atau tenaga pendidik di Indonesia masih tergolong rendah, maka hal tersebut akan menghasilkan sebuah kualitas pendidikan yang rendah pula. Pada kenyataannya di beberapa wilayah terpencil, masih sangat membutuhkan guru/tenaga pendidik yang berkualitas yakni yang berkualifikasi baik serta memiliki pengalaman yang banyak. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Karena kurang diperhatikannya dan kurang diapresiasinya profesi guru di Indonesia, membuat minat para generasi muda terhadap profesi guru menjadi turun drastis. Mengingat realita pendapatan yang dihasilkan dari seorang guru masih jauh dari angka cukup dan beberapa diataranya juga menganggap hal tersebut tidak sebanding dengan apa yang telah diberikan/diusahakan.
Menurut saya pribadi, pemerintah harus terus memaksimalkan suatu bentuk apresiasi terhadap profesi guru di Indonesia sehingga hal tersebut akan meningatkan minat para generasi muda untuk meneruskan ketertarikannya pada profesi guru. Karena perlu diingat bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan sendiri sangat memerlukan adanya peran dan perhatian serius terhadap kesejahteraan serta pengembangan guru ataupun tenaga pendidik yang lain. Tentunya hal ini melibatkan upaya-upaya seperti meningkatkan gaji guru, menyediakan pelatihan rutin, mendukung kondisi serta lingkungan kerja yang positif dan harus terus memastikan bahwa semua guru memiliki akses yang setara terhadap sumber daya pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H