Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Percakapan Seputar Seks, Politik, dan Perubahan (2)

27 Juni 2010   11:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_178778" align="alignleft" width="297" caption="transformation quadrant Illustrasi: indistinctunion.wordpress.com"][/caption]

Sering saya sengaja menaruh kalimat di status facebook saya, untuk bisa mendapatkan masukan dan juga bisa melihat persepsi tentang seks, politik, dan perubahan di mata teman-teman dan sahabat saya semua. Saya ingin terus belajar untuk bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi dan juga mencari tahu apa yang harus saya lakukan. Ini semua saya lakukan agar kita semua sama-sama saling belajar dan juga bisa saling mengerti dan saling menghormati serta saling menghargai satu dengan yang lainnya.

Maaf bila saya tidak meminta izin terlebih dulu sebelumnya, namun saya harap ini semua bisa dimengerti. Saya mengangkat percakapan seputar seks, politik, dan perubahan sebagai apresiasi atas buah pikir teman dan sahabat saya semua, yang tentunya sangat bermanfaat untuk masa depan bangsa dan negara yang sangat kita cintai.

Ini adalah kelanjutan dari Percakapan Seputar Seks, Politik, dan Perubahan (1).

”susah ya kalau lebih banyak yang ”sakit” daripada yang ”sehat”, semuanya bisa jadi berputar balik. Yang sehat dianggap sakit, dan yang sakit merasa sehat banget. Kacau, deh!!! Lalu apa yang bisa dipegang dan dijadikan patokan?!”22 Juni 2010

Yoenk Paosatu2nya yg bisa jadi pedoman adalah OBAT

Andi Iccank BaharuddinIYa masing2 pegang diri sendiri saja...urus saja dgn baik diri masing2...setelah itu baru saling mengurus...hehehe..Gmana Mbak??

Edi Muhammad Yusuf Rettobsusah memang memaksakan kehendak trhadap org lain. Krna semua kmbali bda diri masing2. Krna smua menganggap akulah yg benar. Yg lain salah. Akulah si putih. Yg lain hitam. Akulah yg sehat. Yg lain sakit. Akulah pintar. Yg lain bodoh. Pdahal sma2 manusia yg suka melihat perbeda'n.

Dwiko Rahardjokembali ke mental personal..kalo mental asli bawaan..ini yg repot..bener kata mas edi ..bnyak yg sperti itu..banyak yg 'maksa'..tukang maksa, tukang fitnah tukang bohong..jelekkin org..muji diri sendiri..hehehe..maunya menaikkan mutu tapi ga mo usaha..malah jatuhin org..haha..yg adaa..kena batunya..bisa berbalik ke diri sendiri..kualitas yg menilai adalah org lain..setuju? makanya jadilah 'ksatria' bukan pahlawan kesiangan...piss..men..

Ramli At Yakinkah Mbak Mariska akan isi kalimat di atas? Lalu, menurut siapa Mbak Mariska dalam keadaan "sehat" ketika meyakini kalimat itu?

Arriman Sofyanberpatokan saj k hati nurani....

Yoenk Paoapakah saat "sakit" dan saat "sehat" adalah diri yang sama dalam diri kita????

Edi Muhammad Yusuf Rettobtu liat, bru bgini aj cara pandang org dah beragam. Lalu mau ikut yg mana?? Kmbali lg ke diri masing2.

Yeny Paulina Leibosadly ya mbak...aq juga sering berpikir demikian, membingungkan melihat yang terjadi di sekitar kita, lebih mudah menjadi sisi kiri dan sisi kanan tp menjadi diantaranya tidak mudah...mungkin harus banyak lihat ke dalam diri kita dulu yah :-)

Reyinto Sitorusdalam pemilihan kepala RT/RW atau ketua partai yg meraih SUARA TERBANYAK berhak sebagai pemenang.kalo begitu SUARA TERBANYAK masih memilki peranan yg sangat istimewa dalam mengambil keputusan,termasuk dalam kehidupan sehari2.TERLEPAS DARI BENAR ATAU SALAH ataupun ikut2an kemungkinan yg kita jadikan PEGANGAN/PATOKAN adalah APA YG ORANG KEBANYAKAN (UMUM) LAKUKAN.lari dari mereka yg kebanyakan ya itu tadi....kita dianggap sakit atau aneh.bukankah begitu kakak ku sayang...???!!!

Amril Taufik Gobel Ada nasehat bagus seorang kawan : Perbanyak Sabar, Kurangi Makan :). Sebuah saran yang bagus, sekaligus nasehat untuk berdiet :). Tetap semangat mbak !

Irwan Pranadjajasecara implisit km hendak mengulahkan bhw sakit kelainan sakit jiwa sdh menjd ''trend'',smakin bnyk ; spt konsekwensi nya,yg baik2 di bilang sakit (kelainan) jiwa, sedangkan yang sakit (kelainan) jiwa di bilang suatu kehebatan ; alias km hendak juga mengatakan itu suatu FAKTA yg terjd di masyarakat.

Bimo SurasKacaunya lagi "dokternya'' juga banyak yang sakit..

“Semua tidak ada yang tidak mungkin bila tetap fokus dan konsisten dalam perjuangan... jangan takut untuk susah ataupun mendapat hantaman... bila semua ini bertujuan untuk kepentingan bersama selalu ada jalan yang terbuka...“ 10 Juni 2010

Lianny Hendranatasay......... sayangnya dengan label "kepentingan bersama" ini banyak disalah gunakan orang, contoh org partai politik, semua pakai slogan demi kepentingan bersama hahaaaa. tapi saya setuju dgn apa yang ada dalam benakmu tentang satu perjuangan yaitu harus Fokus & Konsisten.!

Herman Yoseph Supriyohadi "ngilmu kelakone kanthi laku". ilmu, iman n keyakinan hanya berarti bila sampai tindakan. so do act .... act n act....!

Achmad Subechi Aminnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn.................... amin....... amin........... Jangan sekali-kali merevisi ide. apalagi langkah itu suudah diayunkan... maju grakkk...!!

”Kata bisa satu makna namun sejuta interpretasi, tergantung kemampuan seseorang memahami pesan dasar dari kata apalagi bahasa, aneka dimensi sosial dalam kehidupan sosial politik masyarakat....” 8 Juni 2010-06-27

Andi Gunawan karna pola nahu setiap masyarakat berbeda dan dipengaruhi salah satunya oleh kultur yg berkembang .

Edi Muhammad Yusuf Rettob bisa itu kan racun ular.

Pong Olin misalnya kata '' aksi '' ya bu

Edi Sembiring kata menjadi sekarat saat ia diseret-seret menjadi pembelaan diri sebuah kalimat.

Achmad Thoriq Shoekma kata..? memang susah" gampang dimengerti tp bahasa tubuh lbh mudah dipahami.

interpretasi itu tergantung kondisi kita pada saat mendengar ucapan org lain & sebarapa kita mengenal org yg berucap., itulah yg menjadi ragam interpretasi., kalau bahasa Politik itu Propaganda atas kepentingan yg blm tentu kepentingan yg berkata itu sendiri.

kemampuan intelektual tdk jd standard org paham tp pengalaman sgt mungkin buat org jd lbh paham dari kaum intelektual.

Mohammad Rosyidi "cinta" bisa bermakna Indah , karena dimaknakan cinta dengan kasih dan sayang tetapi " Cinta " tanah air bisa harus dibuktikan dengan peperangan dan adu kekuatan bila itu harus dibuktikan dan ditunjukan

Mariska Lubis Cinta kpd yg kuasa pun bisa jadi perang...

Achmad Thoriq Shoekma perang yg terbesar adlh perang dng Hawa Nafsu., so what gt lho...?

Iwan Lubis body languange aja sejuta makna, apalagi sepenggal kata. Untaian kata dlm kalimat hukum/peraturan, itu menjadi celah penindasan...wkwkwk..

Semoga bermanfaat!!!

Salam Kompasiana,

Mariska Lubis

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun