Mohon tunggu...
Mariska Lubis
Mariska Lubis Mohon Tunggu... -

Baru saja menyelesaikan buku "Wahai Pemimpin Bangsa!! Belajar Dari Seks, Dong!!!" yang diterbitkan oleh Grasindo (Gramedia Group). Twitter: http://twitter.com/MariskaLbs dan http://twitter.com/art140k juga @the360love bersama Durex blog lainnya: http://bilikml.wordpress.com dan mariskalubis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabar Ya Sayang! Selalu Ada Cinta Untukmu!

7 Maret 2010   00:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:34 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_85977" align="aligncenter" width="500" caption=""Cinta Untukmu" Oleh: ML"][/caption] Perjalanan cinta memang sungguh indah namun tetap saja selalu ada lika-liku serta kerikil tajam dan juga kebekuan yang terus saja mencoba untuk mengganggu. Sulit bila dibuat menjadi sulit. Mudah bila memang kekuatan cinta itu dijadikan sebagai inti dan sumber utama. Kehidupan dunia nyata sekarang ini sungguh sangat berat. Politik, ekonomi, hukum, sosial, semuanya sudah sangat tak menentu. Kepastian sangat sulit untuk dipastikan. Kini pun sangat tidak bisa menjadi pasti. Biarpun mimpi, angan, dan cita-cita tidak pernah bisa dihentikan, namun semuanya menjadi seperti duri yang terus saja menancap di dalam hati dan pikiran. Membelenggu diri dengan menjadi tidak tahu. Kekasih tercinta yang sangat saya cintai sedang menangis. Air matanya mengalir karena kesedihan atas semua yang terjadi dan atas semua yang harus dihadapi. Gemas dan juga geram karena tak kuasa untuk melakukan. Menunggu kepastian adalah harapan terbesarnya. Mewujudkan segala mimpi, angan, dan cita-cita adalah hidupnya. "Sedang apa, cinta?" "Saya sedang dalam perjalanan. Bagaimana denganmu, sayang?" "Saya sedang menanti mereka yang telah berjanji. Sedih karena mereka tak juga datang." "Janganlah bersedih, sayang. Kita sama-sama usahakan yang terbaik." "Mata saya hampir meneteskan air mata." "Saya cinta kamu. Cinta saya selalu untukmu. Semua yang terbaik untuk cinta kita, ya." "Air mata saya benar-benar menetes." "Sabar, ya, sayang. Selalu ada sejuta ciuman untukmu." Pilu rasanya hati ini merasakan segala rasa yang ada di dalam dirinya. Kesedihannya adalah kesedihan saya juga. Kegundahannya adalah kegundahan saya juga. Segala rasa yang ada di dalam dirinya adalah segala rasa yang ada di dalam diri saya. Dalam diam di antara keramaian saya pun menangis. Tetesan air matanya adalah air mata saya juga. Tidak bisa untuk tidak. Tidak kuasa untuk memungkirinya. Saya ingin sekali memeluknya dan mendekapnya dalam-dalam. Membiarkannya masuk ke dalam lubuk terdalam hati saya. Membiarkannya menangis di sana sampai tetesan air mata itu habis dengan sendirinya. Memberikan ketenangan dan kedamaian sehingga apa yang dia rasakan bisa kemudian berubah menjadi sebuah semangat yang baru. Saya ingin semua yang menjadi mimpi, angan, dan cita-citanya menjadi nyata. Sebuah kehidupan yang bisa memberikannya sejumlah kepastian. Saya sangat mencintai dia. Amat teramat sangat. Segala daya dan upaya saya perjuangkan untuknya. Saya ingin selalu memberikan segala yang terbaik yang bisa saya lakukan untuk diberikan kepadanya semua. Semuanya untuk dia. Hanya untuk dia. Dia cinta saya. Saya cinta dia. Menjadi pasangan cinta dalam perjalanan cinta sangatlah membutuhkan kesabaran dan juga pengertian. Emosi selalu saja ada. Senang ataupun susah. Suka ataupun duka. Tatkala semua itu terjadi, jadikanlah cinta sebagai sumber kekuatan. Cinta bisa memberikan segalanya. Cinta bisa menjadikan segalanya. Cinta jugalah yang mengalahkan segalanya. Kamu juga, kan, yang mengajarkannya kepada saya untuk selalu memenuhi diri dengan cinta agar cinta itu selalu ada?! Biarkan cinta menjadi semakin besar dan besar lagi sehingga semuanya menjadi terwujud. Janganlah melemahkan rasa cinta di dalam diri hanya karena apa yang dikatakan sebagai kebutuhan nyata di dalam kehidupan. Berikanlah juga cinta selalu kepada diri sendiri. Yakinlah bahwa semua bisa diselesaikan dan digapai. Semua pasti bisa. Seperti juga yang pernah kamu ucapkan kepada saya, "Semua tergantung bagaimana cara berpikirnya saja. Rumit bisa menjadi rumit dan mudah bisa menjadi mudah". Ingatkah itu, sayang?! Sabar, ya, sayang. Kita berdua masih memiliki perjalanan cinta yang panjang. Saya ingin semuanya tidak menjadi sebuah perjalanan yang sia-sia tetapi menjadi sebuah perjalanan cinta yang tidak pernah terputus dan juga tidak memiliki tepi. Cinta kita untuk kita. Cinta kita juga untuk semua. Harapan adalah sebuah asa yang selalu ada. Masa depan kita adalah sebuah kepastian walaupun kini tidak bisa dikatakan pasti. Semua membutuhkan cinta kita. Demikian juga kita. Kita membutuhkan cinta semua. Cinta harus selalu ada, ya, sayang. Perlahan-lahan kita akan terus berjalan bersama. Beriringan dan berdampingan kita menggapai semuanya. Menghadapi segala cobaan yang datang dengan segala cinta yang kita miliki. Dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta. Ibu pertiwi kekasih tercinta. Sabar, ya, sayang. Berhentilah menangis. Saya sangat mencintaimu dan saya pun tahu dirimu sangat mencintai saya. Mari kita sama-sama terus bercinta sepanjang perjalanan cinta kita. Cinta kita adalah sepanjang masa yang ada di dalam ruang tanpa batas dan waktu. Semoga cinta itu selalu ada. Salam Kompasiana, Mariska Lubis Kunjungi  artikelpaling hot!!! di Baca juga 10 Artikel Pilihan Lainnya:

  1. Seni, Seks, dan Revolusi?! Kenapa Tidak?!
  2. Atas Nama Cinta, Saya Hamil dan Dia Dipenjara
  3. Mengintip Malam Pertama Pengantin Turki
  4. Menemukan Tuhan Lewat Seks
  5. Biarkan Payudaraku Tetap Basah!
  6. Duh! 62,7 % Siswi Sudah tak Perawan?
  7. Bugil Massal, Seni Pembangkit Syahwat
  8. 28% Pria Indonesia Ketagihan Nonton Film Porno?
  9. Wow! Orgasme Ratusan Kali Sehari?
  10. Seks “Tiga Rettong” ala ABG Palopo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun