Mohon tunggu...
Mariska Josefine
Mariska Josefine Mohon Tunggu... Strategy Consultant -

Brand Marketing Strategist & Consultant

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketogenic Diet untuk Penderita Kanker

31 Desember 2018   00:16 Diperbarui: 31 Desember 2018   00:22 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan yang kita makan selalu memiliki hubungan langsung dengan perkembangan penyakit dan kanker. Makanan dan diet tertentu ada yang dianggap berbahaya, dan yang lain sehat. Ada banyak penemuan dan prasangka berbeda tentang topik ini. Secara umum, setiap orang harus makan makanan yang sehat dan rendah racun.


Banyak penderita kanker ingin tahu apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan kesehatan mereka. Karenanya sangat penting membuat perubahan yang menyehatkan dalam diet mereka. 

Ada banyak rekomendasi diet untuk penderita kanker selama beberapa dekade terakhir dan Anda mungkin bertanya pada diri sendiri apakah ini hanyalah perbaikan diet yang menjanjikan, atau bahkan penyembuhan. Kita tahu bahwa perkembangan dan penyebaran kanker adalah proses yang sangat rumit dan kompleks yang tidak bisa dilawan dengan diet saja.


Meskipun demikian, sel kanker memiliki metabolisme yang berbeda dengan sel tubuh yang sehat. Jaringan tumor lebih memilih gula untuk energi dan menghasilkan asam lemaknya sendiri. Sebaliknya, penderita kanker sering memiliki masalah dalam memanfaatkan karbohidrat dan metabolisme mereka lebih menyukai lemak sebagai energi.


Saya ingin menunjukkan kepada Anda sebuah diet yang mengurangi pasokan gula pada tumor, sambil memberikan tubuh Anda energi yang cukup dalam bentuk lemak dan protein. Diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak disebut "ketogenic diet atau diet keto" dan telah diterapkan di seluruh dunia untuk pengobatan penyakit tertentu (misalnya epilepsi pada anak-anak) dan juga kanker.


Dari banyak studi kasus penderita kanker, diet keto memberi kita alasan untuk berharap bahwa diet ini dapat menghentikan penyebaran penyakit kanker, atau setidaknya memperlambatnya. Diet ini dapat meminimalkan efek samping dari kemoterapi (kelelahan, sakit perut, dan mual) serta mencegah penurunan berat badan.


Dasar Penerapan Diet Keto Pada Kanker


Ketika tingkat glukosa atau karbohidrat turun di bawah 50 gram sehari, sebagian besar sel sehat mulai membakar asam lemak dan keton. Pasokan energi utama kemudian bukan lagi glukosa, tetapi asam lemak dan keton. Sel-sel saraf kita, termasuk otak, dapat berubah menjadi keton untuk sebagian besar kebutuhan mereka.


Pada diet keto, tubuh Anda memasuki kondisi metabolisme yang disebut ketosis. Saat dalam kondisi ketosis, tubuh Anda menggunakan keton untuk energi, bukan glukosa. Keton berasal dari lemak dan merupakan sumber energi yang stabil dan jauh lebih stabil daripada glukosa, yang berasal dari karbohidrat.


Diet Keto telah terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar keton dalam tubuh. Diet rendah karbohidrat sangat efektif dalam mencegah melonjaknya kadar gula darah yang terjadi setelah makan makanan yang tinggi karbohidrat. Studi kasus pada penderita kanker telah menunjukkan bahwa diet keto dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan bahkan mungkin memperlambat penyebaran penyakit.


Dengan diet rendah karbohidrat, tinggi lemak / protein ini tubuh Anda akan beradaptasi untuk menggunakan asam lemak dan keton untuk energi. Gula yang disediakan oleh liver dan gula alami dalam buah dan produk susu, misalnya, cukup untuk kebutuhan tubuh. Mengubah diet ke keto dapat memiliki pengaruh signifikan pada pasokan glukosa ke sel kanker, bahkan pada penderita dengan tingkat gula darah yang sehat dan konstan.


Keuntungan dari diet rendah karbohidrat, tinggi lemak / protein adalah mencegah peningkatan kadar gula darah. Ini berarti hampir tidak ada insulin yang dilepaskan. Insulin tidak hanya membantu menyerap gula ke dalam sel, tetapi juga membantu banyak tumor atau sel kanker tumbuh. Tingkat insulin yang rendah berarti lebih sedikit stimulasi pertumbuhan untuk sel-sel tumor ini.

Olahraga dan Diet Keto


Aktivitas fisik juga memiliki pengaruh positif terhadap kadar gula darah. Kadar glukosa tinggi sangat diperlukan untuk olahraga, sehingga dapat menjaga kadar gula darah tetap rendah. Olahraga dan ketogenic diet berjalan beriringan.


Jika kesehatan Anda memungkinkan, saya sarankan Anda memilih aktivitas fisik yang dapat Anda nikmati. Penekanannya harus pada kegiatan yang konstan dan konsisten seperti naik sepeda, jalan kaki, dan joging. Jalan kaki dengan jarak yang panjang dan normal juga merupakan pilihan yang baik.

* Seperti yang direkomendasikan oleh Dr. U. Kmmerer (University of Wrzburg Hospital, Germany).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun