Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Perjalanan Tanpa Akhir

15 September 2024   11:09 Diperbarui: 15 September 2024   11:16 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sosok ayahnya tersenyum lembut, namun tak menjawab. Sebaliknya, sosok itu mulai menghilang perlahan-lahan, meninggalkan Arman dalam kesendirian. Ia merasakan kesedihan yang mendalam, tetapi juga kelegaan. Seolah-olah, beban yang selama ini ia pikul perlahan terangkat.

Perjalanannya berlanjut. Setiap lorong membawa Arman pada berbagai kenangan yang telah ia lupakan atau sengaja ia abaikan. Ia bertemu dengan sahabat lamanya yang pernah ia kecewakan, dengan cinta pertamanya yang tak pernah ia akui, dan dengan versi dirinya sendiri yang selalu ia coba sembunyikan.

Setiap pertemuan adalah pelajaran. Setiap lorong adalah cermin dari siapa dirinya sebenarnya. Dan semakin jauh ia melangkah, semakin jelas baginya bahwa perjalanan ini bukan tentang menemukan tempat baru, melainkan menemukan siapa dirinya sebenarnya.

Akhirnya, setelah melewati berbagai tantangan, Arman tiba di sebuah pintu besar. Pintu itu terasa hangat, seolah mengundangnya untuk masuk. Ketika ia mendorong pintu itu terbuka, ia menemukan dirinya kembali di alun-alun desa, di tempat ia memulai perjalanan ini.

Namun, ada yang berbeda. Dunia di sekitarnya tampak lebih cerah, lebih hidup. Orang-orang tersenyum kepadanya, dan Arman merasakan kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Perjalanan yang ia tempuh bukanlah perjalanan yang biasa, melainkan perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri.

Dan dengan itu, Arman tersenyum. Perjalanan mungkin telah usai, namun ia tahu, ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar dalam hidupnya.

Sumbawa, 15 September 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun