Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lukisan di Dinding Rumah Hutan

21 Agustus 2024   22:22 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:45 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika Elisa kembali ke kamar tidurnya, dia merasakan ketidaknyamanan yang mendalam. Malam itu, dia tidak bisa tidur sama sekali dan memutuskan untuk membaca buku tentang sejarah rumah untuk mencari jawaban. Dia membaca tentang rumor-rumor tentang lukisan itu dan bagaimana konon lukisan tersebut bisa mempengaruhi pikiran orang yang melihatnya. Banyak orang yang mengklaim mengalami mimpi buruk dan mengalami hal-hal aneh setelah melihat lukisan itu.

Elisa akhirnya tertidur menjelang pagi, tetapi tidurnya terganggu oleh mimpi buruk. Dalam mimpinya, dia berada di ruang tamu dan lukisan itu tampak hidup. Wanita dalam lukisan bergerak dan berbicara kepadanya, menyuruhnya untuk meninggalkan rumah itu sebelum terlambat. Elisa terbangun dengan keringat dingin dan merasa sangat cemas.

Hari berikutnya, Elisa memutuskan untuk memeriksa lebih dalam tentang lukisan tersebut. Dia menemukan bahwa lukisan itu merupakan karya terakhir Jonathan Carrington dan bahwa Maria, istrinya, sangat terobsesi dengan lukisan tersebut sebelum kematiannya. Beberapa catatan dari teman-teman Carrington mengindikasikan bahwa Maria mungkin terjebak dalam lukisan sebagai akibat dari kekuatan magis yang terkandung di dalamnya.

Penasaran dan ketakutan yang menggerogoti hatinya, Elisa memutuskan untuk kembali ke ruang tamu dan melihat lukisan itu dengan seksama. Dia mengamati setiap detail dan mencoba memahami mengapa lukisan itu begitu menakutkan. Saat dia menyentuh bingkai lukisan, dia merasa getaran aneh yang membuatnya terkejut.

Tiba-tiba, lampu di ruang tamu mati dan ruangan menjadi gelap. Elisa merasa panik dan mencoba mencari jalan keluar. Ketika lampu kembali menyala, dia melihat bahwa lukisan itu berubah. Sekarang, wanita dalam lukisan tampak menatapnya dengan intens, seolah-olah ingin berbicara dengannya.

Dalam keadaan panik, Elisa memutuskan untuk mencari cara untuk membebaskan roh Maria dari lukisan tersebut. Dia mencari ritual-ritual kuno dan cara-cara untuk mengusir kekuatan jahat. Dia menemukan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan roh adalah dengan melakukan upacara pembersihan yang melibatkan pembakaran lukisan dan melakukan doa yang kuat.

Dengan tekad dan keberanian, Elisa mempersiapkan semua bahan yang diperlukan dan melakukan ritual di ruang tamu. Dia membakar lukisan dengan hati-hati dan membaca doa yang telah dipersiapkan. Ketika api mulai membakar lukisan, Elisa merasa hawa dingin di ruangan menghilang dan suasana menjadi lebih hangat.

Setelah lukisan benar-benar terbakar, Elisa merasa lega dan merasa ada perubahan yang signifikan di rumah itu. Dia tidur dengan nyenyak malam itu dan merasa bahwa rumah tersebut telah kembali normal. Ketika dia meninggalkan rumah keesokan harinya, dia merasa ada rasa kedamaian yang mengisi ruang.

Rumah itu akhirnya dijual kepada keluarga baru, dan Elisa kembali ke kehidupannya. Meskipun pengalaman itu sangat menakutkan, dia merasa bangga karena telah berhasil mengungkap dan menyelesaikan misteri di balik lukisan tersebut. Dia tahu bahwa rumah itu sekarang bebas dari kehadiran yang jahat dan siap untuk menyambut kehidupan bahagia. 

Setelah kejadian yang menimpa Elisa bersama keluarganya itu bisa dia hentikan, maka kehidupannya menjadi lebih baik walaupun masih tersisa rasa takut yang tak kunjung hilang akan tetapi dari kejadian itu dia menjadi perempuan yang berani dalam segala hal yang dilakukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun