Di sebuah desa yang jauh dari hiruk pikuk kota, hiduplah seorang pemuda bernama Raka. Setiap hari, Raka bekerja di ladang, menanam padi dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Meski kehidupan di desa serba sederhana, Raka merasa damai dan bahagia.
Namun, ada satu hal yang selalu mengganggu pikirannya. Di hutan yang tidak jauh dari desanya, sering terdengar suara lolongan anjing liar yang membuat bulu kuduk merinding. Orang-orang desa menyebut anjing itu sebagai "Jalang", seekor anjing yang dipercaya membawa kesialan dan malapetaka.
Suatu malam, saat bulan purnama menerangi langit, Raka mendengar lolongan itu lagi. Tapi kali ini, suara itu terdengar berbeda, seolah-olah ada kesedihan yang mendalam. Penasaran, Raka memutuskan untuk mencari tahu sumber suara tersebut. Ia membawa senter dan perlahan-lahan menyusuri jalan setapak menuju hutan.
Setelah berjalan cukup jauh, Raka akhirnya menemukan anjing itu. Seekor anjing besar dengan bulu hitam legam, berdiri di tengah-tengah hutan. Mata anjing itu berkilauan dalam kegelapan, memancarkan kesedihan yang mendalam. Raka memberanikan diri mendekati anjing itu. "Hei, apa yang membuatmu begitu sedih?" tanyanya lembut.
Anjing itu menatap Raka dengan mata yang penuh kerinduan. Tiba-tiba, anjing itu berubah menjadi sosok seorang wanita cantik. Raka terkejut dan mundur beberapa langkah. "Siapa kamu?" tanyanya dengan suara gemetar.
Wanita itu tersenyum sedih. "Namaku Dewi. Aku adalah roh yang terperangkap dalam tubuh anjing ini. Aku dulu adalah seorang gadis desa seperti kamu, tapi sebuah kutukan jahat mengubahku menjadi anjing liar. Hanya dengan menemukan cinta sejati, kutukan ini bisa dipatahkan."
Raka merasa simpati terhadap Dewi. "Bagaimana aku bisa membantumu?"
Dewi menjelaskan bahwa ia hanya bisa kembali ke wujud manusia sepenuhnya jika ada seseorang yang tulus mencintainya dan mau menemaninya hingga kutukan itu hilang. Tanpa ragu, Raka berjanji untuk membantu Dewi. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama di hutan, dan perlahan-lahan, Raka mulai merasakan cinta yang tulus tumbuh di hatinya untuk Dewi.
Suatu malam, saat bulan purnama kembali bersinar terang, Dewi merasakan kutukan itu mulai melemah. Dengan air mata kebahagiaan, ia memeluk Raka. "Terima kasih, Raka. Cintamu telah membebaskanku."
Sejak saat itu, Dewi kembali menjadi manusia sepenuhnya. Mereka kembali ke desa dan hidup bahagia bersama. Anjing jalang yang dulu dianggap membawa kesialan, kini telah membawa kebahagiaan dan cinta sejati bagi Raka dan Dewi.
Desa itu tidak lagi dihantui oleh suara lolongan anjing liar. Sebaliknya, mereka merayakan kebahagiaan yang telah ditemukan di tengah-tengah hutan yang sunyi. Cinta sejati telah mematahkan kutukan, dan Raka serta Dewi hidup bahagia selamanya.
Sumbawa, 4 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H