Horor, Pintu Terlarang

Horor, Pintu Terlarang

Di sebuah desa terpencil yang dikelilingi hutan lebat, terdapat sebuah rumah tua yang sudah lama ditinggalkan. Rumah itu telah kosong selama bertahun-tahun dan banyak orang yang percaya bahwa rumah itu berhantu. Konon, rumah itu dulunya adalah milik seorang dukun sakti yang meninggal secara misterius.

Suatu hari, sekelompok remaja yang sedang mencari sensasi memutuskan untuk mengunjungi rumah tua itu. Mereka tidak percaya dengan cerita-cerita seram yang beredar tentang rumah itu, dan mereka ingin membuktikannya sendiri.

Saat mereka memasuki rumah tua itu, mereka merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Udara terasa berat dan mereka bisa mendengar suara-suara aneh di sekitar mereka.

Salah satu dari mereka, bernama Rara, tiba-tiba merasa pusing dan mual. Dia ingin pulang, tapi teman-temannya memaksanya untuk tetap bersama mereka.

Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menjelajahi rumah tua itu. Semakin jauh mereka masuk ke dalam rumah, semakin terasa seram suasananya. Mereka melihat banyak barang-barang antik yang berdebu dan penuh dengan sarang laba-laba.

Tiba-tiba, mereka menemukan sebuah ruangan tersembunyi di balik sebuah pintu tua yang terkunci. Rasa penasaran mendorong mereka untuk membuka pintu itu.

Saat mereka membuka pintu itu, mereka melihat sebuah cahaya terang yang keluar dari dalam ruangan itu. Mereka pun masuk ke dalam ruangan itu dan menemukan sebuah altar kuno yang dihiasi dengan berbagai macam patung dan simbol-simbol aneh.

Di tengah altar itu, mereka melihat sebuah buku tua yang terbuka. Di halaman buku itu, tertulis sebuah mantra yang aneh.

Rara merasa tertarik dengan mantra itu dan dia pun membacanya dengan suara keras. Tiba-tiba, ruangan itu berguncang dan pintu terbanting tertutup.

Mereka terjebak di dalam ruangan itu dan mereka tidak bisa keluar. Mereka pun mulai panik dan ketakutan.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara tawa yang mengerikan dari dalam ruangan itu. Mereka melihat bayangan hitam yang besar muncul dari balik altar itu.

Bayangan hitam itu bergerak ke arah mereka dan mereka pun berlari ketakutan. Mereka berlari sekuat tenaga dan berusaha mencari jalan keluar dari ruangan itu.

Sumbawa, 25 Juli 2024