Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hampa

20 Juli 2024   15:22 Diperbarui: 20 Juli 2024   15:26 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hampa

Di ruang sunyi, hati meratap pilu
Menyandang hampa, bagai belenggu kelabu
Bayang-bayang duka, menari di jiwa
Membawa luka, tiada tara.

Rindu pun lara, menyapa kalbu
Mencari makna, di balik kelabu
Gelisah meradang, bagai ombak ganas
Menghantam jiwa, tiada henti puas.

Kosong dan hampa, tiada berarti
Hidup terasa, bagai mimpi kelam nan sepi
Mencari secercah, cahaya mentari
Untuk menghangatkan, jiwa yang fana ini.

Namun, hampa ini, takkan sirna pergi
Terus menghantui, di setiap langkah kaki
Hanya doa dan harap, yang mampu kupetik
Untuk mengisi, kekosongan di balik senyum getir.

Sumbawa, 20 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun