Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Diary: Ulasan Kalbu Semata

20 Juli 2024   07:34 Diperbarui: 20 Juli 2024   07:59 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, aku tersadar untuk sejenak merenungi diri. Membuka lembaran diary lama, menengok kembali untaian kata yang pernah terukir di sana. Setiap coretan tinta adalah jejak langkahku, cerita tentang suka dan duka, tentang mimpi dan kenyataan.

Hari ini, ingin kuungkapkan ulasan kalbu semata. Bukan tentang pencapaian yang gemilang, ataupun kisah cinta yang membara. Tapi tentang kerisauan yang tersembunyi, tentang rasa takut yang tak terucapkan.

Terkadang, aku merasa tersesat di tengah keramaian. Di kelilingi oleh banyak orang, namun tetap saja merasakan kesepian. Gelombang keraguan kerap kali menerjang, memicu pertanyaan tentang makna hidup dan tujuan yang ingin diraih.

Apakah aku sudah cukup berusaha? Apakah aku telah memberikan yang terbaik? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di dalam kepala, bagaikan badai yang tak kunjung reda.

Namun, di balik kerisauan dan ketakutan itu, ada secercah harapan yang selalu menyala. Cahaya kecil yang menuntunku untuk terus melangkah maju, untuk tidak menyerah pada rasa ragu.

Aku percaya bahwa setiap orang memiliki kisah uniknya masing-masing. Setiap jiwa memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri. Yang terpenting adalah terus belajar dan bertumbuh, untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Di diary ini, aku ingin menuangkan semua yang ada di dalam kalbu. Tanpa dihiasi dengan kata-kata indah, tanpa dibumbui dengan sensasi drama. Hanya ungkapan jujur dari lubuk hati terdalam.

Mungkin tulisan ini tak berarti bagi banyak orang. Tapi bagiku, ini adalah sebuah terapi jiwa, sebuah cara untuk melepaskan beban dan menemukan kedamaian.

Semoga di suatu hari nanti, aku bisa melampaui semua kerisauan dan ketakutan ini. Semoga aku bisa menemukan jati diriku yang sesungguhnya, dan menjalani hidup dengan penuh makna dan kebahagiaan.

Sumbawa, 20 Juli 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun