Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah salah satu mahasiswi semester akhir. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra yang memiliki nilai moral tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Kereta Angker

18 Juli 2024   21:44 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:54 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kereta Angker

Di tengah hutan lebat yang diselimuti kabut tebal, sebuah kereta tua berwarna hitam legam terbengkalai di atas rel yang berkarat. Konon, kereta itu adalah kereta angker yang dihantui oleh arwah para penumpangnya yang tewas dalam kecelakaan tragis puluhan tahun lalu.

Warga desa di sekitar hutan itu selalu diliputi rasa ngeri dan ketakutan setiap kali mendengar suara kereta angker yang sayup-sayup terdengar di malam hari. Konon, siapapun yang berani mendekati kereta itu akan mengalami kejadian aneh dan mengerikan.

Namun, rasa penasaran mengalahkan rasa takut bagi sekelompok remaja yang tinggal di desa tersebut. Mereka ingin membuktikan sendiri apakah legenda tentang kereta angker itu benar atau hanya isapan jempol.

Suatu malam, di bawah sinar bulan yang temaram, mereka nekat pergi ke hutan untuk mencari kereta angker itu. Perjalanan mereka penuh dengan rintangan dan bahaya. Mereka harus melewati jalan yang terjal dan licin, menerobos semak-belukar yang lebat, dan menghindari hewan-hewan liar yang berkeliaran di hutan.

Setelah beberapa jam berjalan, mereka akhirnya menemukan kereta angker itu. Kereta itu tampak lebih menyeramkan dari yang mereka bayangkan. Bodinya berkarat dan penuh dengan lumut, jendelanya pecah, dan pintunya terkunci rapat.

Salah satu dari mereka memberanikan diri untuk mendekati kereta itu dan mencoba membuka pintunya. Tiba-tiba, pintu kereta terbuka dengan sendirinya dengan suara decitan yang mengerikan.

Mereka masuk ke dalam kereta dengan hati-hati. Di dalam kereta, mereka menemukan kursi-kursi yang sudah usang dan berdebu, dan udara yang terasa dingin dan lembab.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara tangisan wanita yang pilu dari dalam gerbong kereta. Suara itu semakin lama semakin keras, dan membuat mereka ketakutan.

Mereka ingin keluar dari kereta itu, namun pintu kereta telah terkunci kembali. Mereka terjebak di dalam kereta angker bersama dengan arwah para penumpangnya yang gentayangan.

Satu per satu, mereka mulai mengalami kejadian aneh dan mengerikan. Mereka melihat bayangan-bayangan yang melayang-layang di dalam kereta, dan merasakan sentuhan dingin di tubuh mereka.

Rasa panik dan ketakutan melanda mereka. Mereka berteriak-teriak meminta tolong, namun tidak ada yang mendengar mereka.

Di saat mereka hampir putus asa, tiba-tiba mereka mendengar suara lonceng kereta yang berbunyi. Pintu kereta terbuka dengan sendirinya, dan mereka melihat seberkas cahaya yang terang di luar.

Mereka berlari keluar dari kereta itu dengan sekuat tenaga. Mereka tidak berani menoleh ke belakang, dan terus berlari sampai mereka keluar dari hutan.

Sejak saat itu, mereka tidak pernah kembali ke hutan itu lagi. Mereka juga tidak pernah menceritakan pengalaman mereka kepada orang lain.

Legenda tentang kereta angker pun semakin tertanam kuat di benak masyarakat desa. Kereta itu menjadi simbol kematian dan ketakutan, dan menjadi pengingat bagi mereka untuk selalu berhati-hati dan tidak berani pergi ke hutan sendirian.

Sumbawa, 18 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun