Mohon tunggu...
MARISA EKARAHMAWATI
MARISA EKARAHMAWATI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ada

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gejala dan Kondisi Geologi

1 November 2023   23:14 Diperbarui: 1 November 2023   23:51 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejala dan Kondisi Geologi dalam Kehidupan Sehari-hari

Geologi, sebagai ilmu yang mempelajari bumi dan proses-prosesnya, memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Meskipun seringkali terlihat sebagai disiplin ilmu yang kompleks dan hanya relevan bagi para ahli geologi, geologi memiliki dampak yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Dalam ringkasan ini, kita akan mengeksplorasi beberapa gejala dan kondisi geologi yang memengaruhi kita setiap hari, dari bencana alam hingga sumber daya alam, dan bagaimana pemahaman geologi memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari kita.

Salah satu aspek terpenting dari geologi dalam kehidupan sehari-hari adalah peranannya dalam memahami, meramalkan, menangani, dan mencegah bencana alam. Gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, dan tanah longsor adalah gejala geologi yang seringkali mengancam kehidupan manusia. Pengetahuan geologi membantu kita memahami pola pergerakan kerak bumi, mendeteksi tanda-tanda awal bencana, dan merencanakan evakuasi yang aman. Selain itu, pemahaman geologi penting dalam membangun infrastruktur tahan gempa dan mengurangi risiko bencana.

Geologi memainkan peran penting dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam. Dari logam berharga hingga bahan bakar fosil, sumber daya alam adalah komponen vital dalam berbagai industri. Para geologi bekerja untuk menemukan dan mengevaluasi lokasi sumber daya ini. Pengetahuan geologi memungkinkan kita mengekstraksi sumber daya ini dengan efisien dan berkelanjutan. Ini berdampak pada produksi kendaraan, perangkat elektronik, dan bahkan pemanasan rumah kita.

Kepulauan Indonesia memiliki kondisi yang menarik sebab gugus kepulauannya dibentuk oleh tumbukan lempeng-lempeng tektonik yang besar. Menurut teori tektonik lempeng, permukaan Bumi terpecah menjadi beberapa lempeng besar. Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni Lempeng Indo-Australia, Aurasia, dan Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan Lempeng Eurasia di lepas Pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Sementara Lempeng Pasifik bertumbukan Lempeng Eurasia di utara Papua dan Maluku. Tumbukan lempeng tersebut membentuk rangkaian pegunungan yang sebagian menjadi gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.

Berikut ini adalah dampak dari kondisi geologis Indonesia.

  • Pertemuan rangkaian pegunungan muda Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda yaitu Pegunungan Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa menyambung Pegunungan Himalaya di Asia lalu memasuki Indonesia melalui Pulau Sumatra dan membentang ke Jawa, Bali, Nusa Tenggara juga Maluku. Wilayah yang dilalui oleh Sirkum Mediterania tersebut berdampak banyaknya gunung api aktif di Indonesia bagian barat. Bahkan, terdapat gunung api di tengah laut.
  • Sirkum Pasifik dimulai dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara lalu Jepang, Filipina hingga Indonesia melalui Sulawesi, Pulau Halmahera dan berakhir di Papua. Aktivitas gunung api menghasilkan tanah vulkanik yang menyuburkan tanah untuk pertanian dan perkebunan.
  • Pertemuan tiga lempeng litosfer Kondisi geologis Indonesia juga dipengaruhi oleh pertemuan tiga lempeng litosfer yaitu Lempeng Samudra Indo-Australia, Lempeng Samudra Pasifik dan Lempeng Eurasia. Lempeng Samudra Indo-Australia dan Lempeng Samudra Pasifik termasuk sebagai lempeng samudra. Sementara Lempeng Eurasia adalah lempeng daratan. Pertemuan tiga lempeng itu mengakibatkan gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia. Gempa yang terjadi di Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara terjadi akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Ketika bertumbukan dengan Lempeng Pasifik, gempa terjadi di Maluku dan Papua. Selain itu, pertemuan tiga lempeng ini juga menyebabkan tsunami dan longsor. Dampak lainnya adalah banyaknya sumber daya berupa tambang dan mineral karena cekungan sedimen oleh aktifitas tektonik dari Indonesia.
  • Tiga daerah dangkalan Indonesia terletak di tiga daerah dangkalan yaitu Dangkalan Sunda, Sahul, dan Daerah Laut Pertengahan Australia-Asiatis. Dangkalan Sunda merupakan daerah yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan Benua Asia. Dangkalan Sahul adalah daerah yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan Benua Australia. Daerah Laut Pertengahan Australia-Asiatis merupakan daerah yang terletak di wilayah tengah antara Dangkalan Sunda dan Sahul. Dangkalan itu berpengaruh pada persebaran flora dan fauna di Indonesia. Wilayah barat yang merupakan Dangkalan Sunda memiliki kemiripan flora fauna dengan Benua Asia. Wilayah timur yang termasuk Dangkalan Sahul memiliki kemiripan flora fauna dengan Benua Australia. Wilayah tengah yang termasuk daerah peralihan memiliki flora-fauna yang khas. Dampak daerah dangkalan untuk Indonesia adalah memiliki laut dalam di bagian barat dan laut dangkal di wilayah Indonesia tengah dan timur yang dilalui oleh Dangkalan Sunda dan Sahul. Selain itu, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

Contoh geoloi dalam kehidupan sehari-hari :

  • Kualitas Air dan Kondisi Geologi

Air bersih adalah salah satu kebutuhan pokok kita, dan kondisi geologi memengaruhi kualitas dan ketersediaan air. Geologi memainkan peran penting dalam siklus air, pembentukan akuifer, dan air bawah tanah. Pemahaman tentang kondisi geologi membantu kami mengelola sumber daya air, mencegah pencemaran, dan memastikan pasokan air yang aman untuk minum dan penggunaan sehari-hari. Selain itu, energi geotermal, yang memanfaatkan panas bumi, juga bergantung pada pemahaman geologi.

  • Bangunan dan Konstruksi Berkelanjutan

Dalam dunia konstruksi, geologi memainkan peran kunci dalam pemilihan bahan bangunan dan perencanaan struktur. Sifat fisik tanah dan batuan memengaruhi desain fondasi bangunan. Geologi membantu dalam menilai risiko penurunan tanah atau gempa bumi yang dapat merusak struktur. Selain itu, batuan dan mineral digunakan dalam konstruksi, termasuk marmer untuk lantai dan granit untuk bangunan. Pemahaman geologi memastikan pemilihan dan penggunaan bahan ini dengan bijak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun