Mohon tunggu...
Marisa Bella Nabilla
Marisa Bella Nabilla Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang memiliki ketertarikan kuat pada kegiatan berenang. Saya senang mencoba hal-hal baru, meskipun sering merasa takut untuk memulainya. Dalam hal hiburan, saya sangat menikmati konten komedi yang bisa membuat saya tertawa, serta konten yang memberikan nasehat dan petunjuk untuk menjaga ketenangan hati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementing Strategies: Strategi Fungsional

25 Juni 2024   17:11 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi Strategi : Strategi Fungsional

Implementasi strategi adalah langkah yang dilakukan setelah strategi dirumuskan. Proses ini memerlukan keterampilan intuitif dan analitis, motivasi, kepemimpinan, serta koordinasi yang baik. Implementasi mencakup penerapan strategi dalam bentuk program, prosedur, dan anggaran, serta pengembangan strategi menjadi tindakan nyata. Tantangan dalam implementasi seringkali muncul karena perubahan yang dibawa oleh strategi tersebut.

Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2000) menyatakan bahwa keberhasilan perusahaan bergantung pada penyatuan formulasi dan implementasi strategi. Strategi harus selaras dengan tujuan dan misi strategis yang dibentuk berdasarkan analisis lingkungan eksternal dan internal. Perusahaan harus mempelajari lingkungan ini untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman, serta memanfaatkan kompetensi intinya guna mencapai hasil yang diinginkan. Dengan pemahaman ini, perusahaan dapat membentuk tujuan strategis, misi strategis, merancang produk, dan menentukan pasar yang akan dilayani.

Strategi fungsional adalah pendekatan terhadap area fungsional perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan unit bisnis dengan memaksimalkan produktivitas sumber daya. Strategi ini menekankan pengembangan dan pemeliharaan kompetensi khusus (distinctive competency) yang memberikan keunggulan bersaing. Strategi fungsional mendukung strategi bisnis secara keseluruhan dan membantu memastikan setiap bidang fungsional mencapai kinerja optimal.

Jenis-jenis Strategi Fungsional

1. Strategi Produksi : Strategi produksi berfokus pada aspek operasional yang berhubungan dengan pembuatan produk. Strategi ini mencakup penetapan produk unggulan yang memiliki daya saing tinggi di pasar, pengembangan produk baru sesuai dengan kompetensi inti perusahaan, dan penentuan produk yang akan diprioritaskan. Strategi produksi juga melibatkan pemilihan teknologi produksi yang tepat, penentuan lokasi pabrik yang strategis, pengelolaan rantai pasok, dan pengendalian kualitas produk. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan efisiensi operasional, pengurangan biaya, dan peningkatan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas.

2. Strategi Pemasaran : Strategi pemasaran berkaitan dengan penetapan pasar yang akan digarap oleh perusahaan dan cara mengaksesnya. Hal ini mencakup analisis pasar untuk mengidentifikasi segmen pasar yang paling menguntungkan, penentuan target pasar, dan pengembangan posisi pasar yang kuat. Strategi pemasaran juga melibatkan pengembangan dan pelaksanaan program pemasaran yang efektif, termasuk strategi harga, distribusi, komunikasi pemasaran, dan layanan pelanggan. Tujuan dari strategi pemasaran adalah untuk meningkatkan pangsa pasar, memperkuat merek, dan menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan.

3. Strategi Promosi : Strategi promosi merupakan kelanjutan dari strategi pemasaran dan produksi, berfokus pada bagaimana mempromosikan produk kepada konsumen. Ini mencakup penentuan pesan promosi, pemilihan media yang tepat (seperti media sosial, televisi, radio, dan cetak), serta pengembangan kampanye promosi yang efektif. Strategi promosi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek, menarik minat konsumen, dan mendorong keputusan pembelian. Selain itu, strategi ini juga mencakup kegiatan promosi penjualan, seperti diskon, kupon, kontes, dan acara khusus yang dirancang untuk mendorong penjualan jangka pendek.

4. Strategi Keuangan : Strategi keuangan berfokus pada pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan. Ini mencakup perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, pengelolaan arus kas, perolehan dana (baik melalui ekuitas maupun utang), serta alokasi dana untuk berbagai kebutuhan operasional dan investasi. Strategi keuangan juga melibatkan analisis kinerja keuangan, pengendalian biaya, dan manajemen risiko. Tujuan dari strategi keuangan adalah untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung semua kegiatan fungsional perusahaan, meminimalkan risiko keuangan, dan meningkatkan nilai perusahaan.

5. Strategi Sumber Daya Manusia (SDM) : Strategi sumber daya manusia adalah aspek penting yang mencakup seluruh fungsi manajemen SDM. Ini termasuk perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, kompensasi, dan pengelolaan hubungan karyawan. Strategi SDM bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki karyawan yang tepat dengan keterampilan dan kompetensi yang sesuai untuk mencapai tujuan bisnis. Selain itu, strategi ini juga berfokus pada pengembangan budaya perusahaan yang positif, meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan, serta mempromosikan lingkungan kerja yang produktif dan inklusif.

6. Strategi Fungsional Lainnya : Strategi fungsional lainnya mencakup berbagai hubungan eksternal yang penting bagi operasional perusahaan, seperti manajemen hubungan dengan pemasok, konsultan, agen, dan mitra bisnis lainnya. Ini juga melibatkan pengelolaan kontrak, transparansi, kejujuran, dan keterbukaan dalam semua transaksi bisnis. Strategi ini bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan, memastikan kelancaran rantai pasok, dan mendukung inovasi melalui kolaborasi. Pengelolaan yang baik dari hubungan eksternal ini juga dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan membuka peluang bisnis baru.

Karakteristik Strategi Fungsional

Strategi fungsional memiliki tiga karakteristik dasar yang membedakannya dari strategi besar:
1. Jangka Waktu : Strategi fungsional biasanya berfokus pada aktivitas yang dilakukan dalam jangka waktu pendek atau menengah. Semakin pendek jangka waktu strategi ini, semakin penting implementasinya bagi kesuksesan strategi besar.
   2. Spesifisitas : Aktivitas dalam strategi fungsional lebih spesifik dan detail dibandingkan dengan strategi besar yang memberikan arah umum. Strategi fungsional memberikan panduan operasional yang konkret bagi manajer di setiap area fungsional.
   3. Pembuat Strategi : Di tingkat fungsional, banyak orang berpartisipasi dalam pembuatan strategi. Manajer umum dan manajer fungsional bekerja sama untuk mengembangkan strategi yang efektif dan memastikan pelaksanaannya sesuai dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Penghindaran Strategi

Berikut adalah beberapa strategi yang perlu dihindari dan cara menghindarinya :

1. Follow the Leader: Meniru strategi pesaing yang sukses tanpa mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri dapat berisiko. Untuk menghindarinya, fokuslah pada analisis SWOT untuk mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.

2. Hit Another Home Run : Mengulangi kesuksesan besar dengan cara yang sama, seperti yang dilakukan Polaroid dengan kamera filmnya, mungkin tidak selalu berhasil. Tetaplah fleksibel dan inovatif, menyesuaikan strategi sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar saat ini.

3. Arms Race (Perlombaan Senjata) : Terlibat dalam persaingan ketat yang meningkatkan biaya iklan, promosi, R&D, dan produksi dapat merugikan perusahaan. Lakukan analisis biaya-manfaat dan fokuslah pada keunggulan kompetitif serta diferensiasi produk yang unik.

4. Do Everything (Melakukan Segala Sesuatu) : Mengejar terlalu banyak peluang sekaligus dapat mengakibatkan penyebaran sumber daya yang terlalu tipis. Prioritaskan peluang yang paling menjanjikan dan fokuslah pada proyek yang mendukung tujuan strategis perusahaan.

5. Losing Hand (Kehilangan Kepercayaan) : Terus menginvestasikan sumber daya dalam strategi yang gagal adalah kesalahan. Evaluasi kinerja secara teratur dan siaplah untuk menghentikan strategi yang tidak efektif, mengalihkan sumber daya ke area yang lebih menjanjikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun