Karakteristik Strategi Fungsional
Strategi fungsional memiliki tiga karakteristik dasar yang membedakannya dari strategi besar:
1. Jangka Waktu : Strategi fungsional biasanya berfokus pada aktivitas yang dilakukan dalam jangka waktu pendek atau menengah. Semakin pendek jangka waktu strategi ini, semakin penting implementasinya bagi kesuksesan strategi besar.
  2. Spesifisitas : Aktivitas dalam strategi fungsional lebih spesifik dan detail dibandingkan dengan strategi besar yang memberikan arah umum. Strategi fungsional memberikan panduan operasional yang konkret bagi manajer di setiap area fungsional.
  3. Pembuat Strategi : Di tingkat fungsional, banyak orang berpartisipasi dalam pembuatan strategi. Manajer umum dan manajer fungsional bekerja sama untuk mengembangkan strategi yang efektif dan memastikan pelaksanaannya sesuai dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Penghindaran Strategi
Berikut adalah beberapa strategi yang perlu dihindari dan cara menghindarinya :
1. Follow the Leader: Meniru strategi pesaing yang sukses tanpa mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri dapat berisiko. Untuk menghindarinya, fokuslah pada analisis SWOT untuk mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan.
2. Hit Another Home Run : Mengulangi kesuksesan besar dengan cara yang sama, seperti yang dilakukan Polaroid dengan kamera filmnya, mungkin tidak selalu berhasil. Tetaplah fleksibel dan inovatif, menyesuaikan strategi sesuai dengan tren dan kebutuhan pasar saat ini.
3. Arms Race (Perlombaan Senjata) : Terlibat dalam persaingan ketat yang meningkatkan biaya iklan, promosi, R&D, dan produksi dapat merugikan perusahaan. Lakukan analisis biaya-manfaat dan fokuslah pada keunggulan kompetitif serta diferensiasi produk yang unik.
4. Do Everything (Melakukan Segala Sesuatu) : Mengejar terlalu banyak peluang sekaligus dapat mengakibatkan penyebaran sumber daya yang terlalu tipis. Prioritaskan peluang yang paling menjanjikan dan fokuslah pada proyek yang mendukung tujuan strategis perusahaan.
5. Losing Hand (Kehilangan Kepercayaan) : Terus menginvestasikan sumber daya dalam strategi yang gagal adalah kesalahan. Evaluasi kinerja secara teratur dan siaplah untuk menghentikan strategi yang tidak efektif, mengalihkan sumber daya ke area yang lebih menjanjikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H