Mohon tunggu...
MARISA FITRI
MARISA FITRI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya suka menciptakan karya sastra yang memiliki nilai moral seperti cerpen, puisi, diary dan karya sastra lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Ibu, Langkahku Karena Do'anya

22 Desember 2024   18:22 Diperbarui: 22 Desember 2024   18:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Hadi tersenyum. Ia menawarkan Rahayu kesempatan untuk menjual teh langsung ke pasar dengan bantuan modal darinya. Awalnya, Rahayu ragu. Tetapi, dorongan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya membuatnya berani mencoba.

Dengan modal yang diberikan Pak Hadi, Rahayu mulai belajar tentang cara mengolah dan mengemas teh. Ia bekerja siang dan malam, tidak hanya di ladang tetapi juga di dapur kecilnya. Teh yang ia buat mulai dikenal karena kualitasnya yang baik dan kemasan sederhana tetapi menarik.

Dalam waktu setahun, Rahayu berhasil mendapatkan pelanggan tetap di pasar desa. Pendapatannya meningkat, dan ia bisa menyimpan sebagian untuk masa depan anak-anaknya.

Dewi akhirnya mendapatkan sepatu baru, dan Bayu bisa makan makanan bergizi. Rahayu juga mulai memikirkan untuk merenovasi rumah kecilnya yang selama ini sering bocor saat hujan.

Kini, Rahayu tidak lagi bekerja sebagai buruh pemetik teh. Ia memiliki usaha sendiri, yang meskipun sederhana, cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Anak-anaknya tumbuh dengan penuh cinta dan rasa syukur, karena mereka tahu semua yang mereka miliki adalah hasil dari jerih dan peluh ibunya.

Suatu malam, ketika mereka duduk bersama di teras rumah, Dewi memeluk ibunya dan berkata, "Bu, aku ingin jadi seperti Ibu ketika besar nanti. Ibu adalah pahlawan terbaik di hidupku."

Air mata Rahayu mengalir. Baginya, semua jerih payahnya sepadan ketika ia melihat senyuman bahagia di wajah anak-anaknya.

Sumbawa, 22 Desember 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun