Vygotsky dalam teorinya menggunakan istilah Zone Of Proximal Development (ZPD) yang berarti kemampuan yang telah dikuasai oleh anak secara matang sampai dimana kemampuan yang baru muncul dan perlu bantuan dari orang dewasa. Proses orang dewasa memberikan bantuan kepada anak dalam membangangun pemahaman dan pengetahuan baru ini di sebut dengan istilah scaffolding (Pijakan).(Nurtaniawati, 2017).
Scaffolding dapat digunakan orang dewasa dalam memperbaiki kesalahan yang dilakukan anak, scaffolding berguna untuk lebih memfasilitasi anak mengkonstruksi pengetahuan, yang sesuai dengan makna belajar. secara umum ada tiga pola dalam pemberian scaffolding yang pertama dimulai dari hal yang kongkrit atau hal yang seherhana terlebih dahulu, kedua pertanyaan yang diberikan bersifat refleksif dan memberikan pengertian pengertian suatu konsep yang berhubungan dengan langkahlangkah penyelesaian untuk membimbing ke arah jawaban. Ketiga, memberikan penekanan akan hubungan yang terdapat dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian.(Larasati & Mampouw, 2018).
Dalam sebuah ruang kelas, tingkat kemampuan anak dalam memahami materi tentunya akan berbeda beda. Ada yang memahami materi dengan cepat, ada yang sulit memahami juga sering ada yang tertinggal dengan sebayanya. Nah, apa yang harus dilakukan guru terhadap situasi tersebut ? tentunya guru harus memiliki metode pembelajaran yang strategis untuk anak. Metode scaffolding ini tentunya cocok untuk diterapkan dikelas tersebut. Keuntungan menggunakan metode scaffolding ini adalah sebagai berikut :
- Menciptakan lingkungan belajar yang suportif dan menerima murid
- Murid merasa nyaman dan bebas dalam mengemukakan pendapat pertanyaan dan mendukung teman sekelasnya dalam pembelajaran murid merasa terlibat dalam pembelajaran dan termotivasi untuk belajar
- Guru yang menggunakan metode ini menjadi lebih berperan sebaigai mentor dan fasilitator pembelajaran
- Murid diberikan ruang untuk berperan aktif dalam pembelajaran
- Cara guru mengajar dengan metode sacffoding yaitu :
- Tunjukkan dan berikan penjelasan, contoh Dengan cara menunjukkan dan menjelaskan, Anda bisa menyelesaikan sebuah soal dengan cara memberikan murid penjelasan mengenai langkah-langkahnya.
- Jelaskan dari apa yang mereka alami, Scaffolding dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan dengan berangkat apa yang mereka tahu, atau mereka alami dalam keseharian. Dengan cara cara ini, seorang murid dapat langsung mengkorelasikan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sendiri.
- gunakan materi visual, Video interaktif, gambar dan chart merupakan tools yang digunakan dalam metode Scaffolding. Penggunaan alat yang bersifat visual juga sangat membantu murid yang kesulitan belajar dengan cara membaca.
- PENUTUPÂ
Teknik scaffolding dapat digunakan untuk mengembangkan tingkat kecerdasan kognitif anak usia dini dan dapat mempercepat anak usia dini dalam mempelajari keterampilan yang baru. Keberhasilan implementasi teknik scaffolding juga dipengaruhi oleh faktor kedekatan antara guru dengan anak, komunikasi yang menggembirakan guru kepada anak, faktor kesabaran guru dalam mendidik dan melatih anak.
- DAFTAR PUSTAKAÂ
Akhmad, E. I. ( 1 Juni 2022). IMPLEMENTASI TEKNIK SCAFFOLDING UNTUK. Jurnal Bunga Rampai Usia Emas 7, Jurnal PGMI, No. 1 (2021): 27.
Busri, A. (n.d.). PENERAPAN PENDEKATAN SCAFFOLDING DALAM. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Untan, Pontianak .
Rendy, A. (November 2022). Desain Pembelajaran Scaffolding Berorientasi Cognitive. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, Vol. 07 No. 02.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H