Melalui Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa pihaknya akan fokus untuk membangun timnas terlebih dahulu alih-alih membuat liga atau pembinaan.
Hal itu ia sampaikan usai menyaksikan pertandingan Piala Asia Wanita U17 antara Indonesia melawan Korea Utara di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Minggu (12/5).
"Saya perlu membangun timnasnya dulu. Mungkin kalau orang dibalik dari grassroot, kalau saya enggak, timnasnya dulu kita bangun. Grasrootnya, dengan melihat bahwa timnas kita ada hope, ada harapan, biasanya grassrootnya bangun."Â
"Karena selama ini timnas putri tidak pernah terlihat, bagaimana kita membangunkan grassroot, atau masyarakat kita dari tidur, kalau dia melihat tidak ada harapan, nggak pernah ada apa-apa, nggak ada komitmen dari PSSI-nya." Ucap Erick Thohir ketika ditanya soal cara PSSI membina sepak bola putri.
Menurut Erick, dengan adanya timnas yang bagus, akan membangkitkan grassroot atau putri-putri yang berminat menjadi pemain sepak bola.
Ketika ditanya perihal pengambilan pemain untuk timnas selama tidak ada liga, Erick menjawab singkat, "Ya, TC."
Pernyataan Erick Thohir ini sontak mendapatkan banyak reaksi negatif dari masyarakat pecinta sepak bola. Banyak yang menganggap cara berpikir Ketum PSSI tersebut salah kaprah.
Untuk membuat sebuah bangunan yang bagus dan kuat tentu dibutuhkan pondasi yang kuat dan bahan-bahan berkualitas.
Begitu juga dalam membangun sebuah timnas yang bagus, dibutuhkan pemain-pemain berkualitas. Dan pemain-pemain berkualitas tersebut dihasilkan dari sebuah pembinaan, kompetisi, dan liga.Â
Ingin membangun timnas yang bagus tentu tidak salah, tapi jika tidak dibarengi dengan adanya kompetisi (liga) dan pembinaan, mustahil akan tercipta timnas yang bagus yang bisa menginspirasi adek-adek putri.
Untuk level junior (U17) mungkin cara itu (membangun timnas dahulu) bisa bekerja, dengan menjadikan pelatihan timnas sebagai pembinaan.Â