Bisa dibilang pertandingan lawan Australia, khususnya di babak pertama, jauh lebih baik dari pertandingan melawan Irak dan Jepang.
Namun sayang, pengalaman dan kematangan berbicara. Australia yang terus tertekan justru bisa mencetak gol terlebih dahulu.
Australia lebih efektif memanfaatkan peluang. Gol pertama mereka hasil defleksi pemain Indonesia, Elkan Baggot, setelah umpan tarik Jackson Irvine membentur kaki Baggot.
Kemudian gol kedua murni kecerdikan pemain Australia mencari celah dan juga kelengahan lini belakang Indonesia.
Di babak pertama, Australia unggul 2-0 hanya dengan melepaskan satu tembakan saja.
Di babak kedua Indonesia masih bisa mengimbangi permainan Australia, namun di separuh akhir babak kedua intensitas serangan Indonesia menurun.
Lalu di penghujung laga Australia berhasil menambah 2 gol lagi memanfaatkan penurunan konsentrasi para pemain Indonesia.
Australia akhirnya menang 4-0 dan melaju ke babak perempat final.
Hasil ini terlalu kejam dan menyakitkan bagi Indonesia. Indonesia tidak layak kalah 4-0. Skor tersebut terlalu telak dan kejam bagi Indonesia. Skor tersebut tidak menggambarkan jalannya pertandingan.
Kalau dilihat dari ranking dan pengalaman, memang Indonesia kalah jauh. Tapi dari segi permainan Indonesia tidak kalah, bahkan bisa mengimbangi.
Dilihat dari statistik pertandingan, Australia dan Indonesia cukup berimbang. Dari penguasaan bola, Australia hanya unggul tipis atas Indonesia, Australia 52% sedangkan Indonesia 48%.