Setelah menggelar debat calon presiden pada 12/12/2024 lalu, kini giliran KPU menggelar debat calon wakil presiden (cawapres) pada tanggal 22/12/2024.Â
Tidak seperti debat capres yang dilangsungkan di halaman depan gedung KPU, debat cawapres dilangsungkan di tempat yang lebih nyaman, yaitu Jakarta Convention Center. Para kandidat juga diberi podium dan diperbolehkan membawa alat tulis.
Secara keseluruhan, masing-masing cawapres tampil dengan cukup baik dalam hal public speaking, termasuk cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming yang sebelumnya banyak yang meragukan kemampuannya dalam berbicara di forum debat.Â
Gibran tampil di luar dugaan banyak orang, ia terlihat percaya diri, tenang dan cukup lugas dalam memaparkan visi misi dan jawaban. Mungkin ia telah berlatih cukup keras dalam menghadapi debat cawapres tadi malam.Â
Meskipun pada sesi awal Gibran tampil mulus dan lancar, dengan menggunakan sejumlah diksi khas Milenial dan Gen Z, akan tetapi ada catatan terkait otentisitas Gibran, ia terlihat seolah-olah menghafal skrip. Hal ini kemudian terkonfirmasi pada sesi tanya jawab (yang sudah di luar dari 'skrip'), ia terlihat kurang begitu memahami pertanyaan yang diajukan lawan dan tidak lagi mengeksplorasi statement yang dikemukakan pada sesi awal.
Gibran juga sempat memberikan pertanyaan jebakan kepada lawannya yang dianggap sebagian orang kurang etis dan tidak substantif. Namun itu sah-sah saja sebagai strategi debat, tinggal bagaimana pemilih menilai apakah itu pertanyaan yang penting dan bagus atau tidak.
Pada closing statement Gibran kembali tampil baik seperti saat sesi awal, dengan penyampaian yang terukur sesuai dengan durasi waktu.
Mahfud MD, sebagai seorang yang menyandang gelar profesor, pakar hukum, dosen, dan orang yang berpengalaman di pemerintahan, ia menunjukkan kecakapan dalam mencari dan memberikan korelasi antara konteks penegakan hukum dengan tema yang dibahas.
Prof Mahfud tampil sangat tenang, minim kesalahan, dan yang paling konsisten dari awal sampai akhir.Â
Tapi, untuk urusan kostum beliau tidak konsisten, karena di akhir sesi Prof Mahfud berganti kostum. Ini yang menjadi perhatian juga, perlu memilih kostum yang normal-normal saja yang nyaman digunakan, dan juga yang tidak kalah penting adalah adanya konsistensi dan kontinuitas dresscode pasangan calon.