Dari pertandingan beregu putra, yang menjadi sorotan tajam adalah Jojo. Bermain melawan pemain yang rankingnya jauh di bawahnya, dan dalam keadaan skor masih 1-1, nyatanya Jojo tidak bisa keluar dari tekanan, dan kalah tanpa perlawanan berarti.
Selanjutnya di nomor perorangan, Jojo lagi-lagi mengecewakan. Peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut takluk di babak 32 besar melawan Chou Tien Chen, yang juga lawannya di final Asian Games 2018.
Dari ganda campuran, Rehan/Lisa tersingkir di babak pertama, sedangkan Rinov/Pitha terhenti di babak 16 besar.
Di ganda putri, dua wakil harus terhenti di babak 16 besar. Apri/Fadia yang diharapkan mampu mendapatkan medali mengundurkan diri setelah Apriyani mengalami cedera.
Kemudian Putri KW dan Leo/Daniel juga tersingkir di babak 16 besar. Sehingga hanya tersisa tiga wakil di babak perempat final, yaitu Fajar/Rian, Ginting dan Gregoria.
Fajar/Rian yang menjadi unggulan pertama dan ditargetkan meraih medali emas tumbang atas wakil Chinese Taipei Lee Yang/Wang Chi Lin melalui pertarungan yang sangat ketat.
Kemudian Ginting yang menjadi harapan Indonesia selanjutnya untuk meraih medali juga tumbang atas wakil China Li Shifeng. Tiga nomor yang ditargetkan meraih medali gagal merealisasikan.
Setelah kekalahan Fajar/Rian dan Ginting, peluang Indonesia untuk meraih medali emas semakin kecil, sebab di tunggal putri Gregoria kudu menghadapi lawan berat macam An Se Young atau Chen Yufei untuk bisa meraih emas.
Dan pada akhirnya, Gegoria yang menjadi wakil terakhir Indonesia di Asian Games harus takluk atas Aya Ohori.Â
Satu-satunya harapan yang tersisa kandas membuat bulutangkis Indonesia gagal mendapat medali di Asian Games untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Ini adalah sebuah hasil yang mengecewakan dan juga memalukan. Bulutangkis yang disebut-sebut sebagai olahraganya Indonesia tidak mampu berbicara banyak di Asian Games Hangzhou.