Pada pekan kedua penyelenggaraan Asian Games Hangzhou 2022 atau tepatnya Rabu 4/10/2023, kontingen Indonesia mendulang 8 medali dari berbagai cabor. Ini menjadi perolehan medali terbanyak Indonesia dalam satu hari selama penyelanggaraan Asian Games 2022.
Namun sayang, tidak ada satu pun medali emas yang berhasil diraih. 8 medali tersebut terdiri atas 5 medali perak dan 3 medali perunggu.
Di pagi hari Indonesia berpeluang besar mengawinkan dua medali emas dari cabor Sepak Takraw nomor quadrant putra dan putri, namun pada akhirnya keduanya kalah atas lawannya. Tim putra dikalahkan Myanmar 2-0, sedangkan tim putri dikalahkan Vietnam 2-1. Sehingga 2 medali perak disumbangkan cabor sepak takraw.
Di cabor Perahu Naga, Indonesia mendapatkan 1 medali perak dari nomor 200 m putri, dan 1 medali perunggu nomor 200 m putra. Tim putri bahkan nyaris finis di posisi pertama, mereka hanya berjarak sepersekian detik dari China yang mendapat medali emas.
Menjelang siang, tim putra Soft Tennis menyumbang 1 medali perunggu setelah kalah di babak semi final melawan Chinese Taipei. Karena tidak ada pertandingan perebutan medali perunggu sehingga Indonesia otomatis mendapat medali perunggu.
Kemudian dari cabor Panahan, Indonesia berhasil memperoleh 1 medali perunggu dari nomor recurve mixed team. Riau Ega dan Diananda Choirunisa berhasil mengalahkan wakil Iran 6-2 pada perebutan medali perunggu, setelah sebelumnya kalah atas Korea di semi final.
Dan di malam hari, ada harapan bagi Indonesia untuk mendapatkan medali emas dari cabor Panjat Tebing, yang jadi salah satu cabor andalan Indonesia. Di nomor speed relay, tim putra dan putri Indonesia lolos ke final dan sama-sama menghadapi tuan rumah China.
Namun sayang tim putra dan putri Indonesia kalah cepat dan harus puas dengan raihan medali perak.
Tim putra yang tediri atas Veddriq Leonardo, Kiromal Katibin, dan Rahmat Adi Mulyono sejatinya tidak kalah cepat dengan China. Veddriq dan Kiromal melakukan start yang sangat baik dan unggul tipis atas lawannya.
Namun celaka, pemanjat ketiga yaitu Rahmat melakukan false start alias start sebelum waktunya, di mana ketika pemanjat kedua belum menyentuh tombol di atas ia sudah mulai memanjat. Alhasil medali emas melayang ke China.
Nasib hampir sama juga dialami tim putri. Pemanjat pertama dan kedua yaitu Desak Made Rita dan Rajiah Salsabillah melakukan start yang solid dan unggul tipis. Sayang, Nurul Iqamah yang menjadi finisher tidak mampu menyelesaikan dengan sempurna.
Dengan hasil tersebut Indonesia gagal menutup hari dengan raihan medali emas. Sungguh sangat disayangkan, padahal Indonesia mempunyai peluang untuk mendapatkan 2-4 medali emas di hari ini (4/10/2023).
Meski begitu, 8 medali dalam satu hari adalah capaian yang positif, dan apapun warna medalinya itu berharga dan layak untuk mendapatkan apresiasi.
Dengan tambahan 5 perak dan 3 perunggu, untuk sementara Indonesia tetap bertahan di ranking 12 klasemen medali dengan raihan 6 medali emas, 8 perak, dan 16 perunggu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H