Selain itu, mereka berpendapat bahwa tindakan yang diperlukan untuk memperlambat atau menghentikan pemanasan global bermanfaat secara keseluruhan, karena ini juga akan membantu memperbaiki penyakit lain seperti penipisan sumber daya dan polusi. Dengan demikian, mereka mengklaim bahwa kita harus bertindak segera untuk menghindari krisis global di masa depan.
Studi ini secara sistematis menguji sifat kontra gerakan konservatif mengenai pemanasan global sebagaimana tercantum dalam dokumen-dokumen yang diedarkan oleh think tank konservatif utama antara tahun 1990 dan 1997. Masalah yang sampai saat ini, secara tidak proporsional menganalisis dan mendekonstruksi klaim pendukung lingkungan. Dengan memeriksa klaim kontra gerakan konservatif, tidak hanya  simetri yang dibutuhkan yang disediakan, namun juga menyoroti usaha gerakan konservatif untuk membangun "non-problematisitas" pemanasan global.
Counter-Claims terhadap Pemanasan Global. Analisis ini mengidentifikasi ada tiga klaim balasan yang konsekuensinya menantang legitimasi pemanasan global. Pertama, gerakan konservatif mengkritik bukti ilmiah dan kepercayaan umum untuk mendukung adanya pemanasan global antropogenik. Artinya, peramalan tersebut berpendapat bahwa kondisi bermasalah tidak ada. Kedua, gerakan ini menekankan potensi manfaat dari global wanning, jika harus terjadi.Â
Artinya, peramalan tersebut berpendapat bahwa kondisinya, jika memang ada, tidak akan bermasalah. Kedua kontra-klaim ini secara spesifik menantang pengkajian diagnostik lingkungan dari pemanasan global sebagai sebuah masalah. Ketiga, konservatif menekankan bahwa mengambil setiap tindakan yang mengikat secara internasional akan memiliki banyak konsekuensi negatif. Artinya, solusi yang diajukan oleh para pendukung lingkungan akan lebih merugikan daripada amelioratif.
KESIMPULAN
Pada dekade sebelumnya, pemanasan gobal secara luas diterima sebagai masalah sosial. Kesadaran akan ancaman global ini memperkuat perhatian masyarakat akan masalah lingkungan dan dengan demikian memberikan aktivis lingkungan, ilmuwan, dan pembuat kebijakan dengan momentum baru dalam upaya mereka untuk mempromosikan perlindungan lingkungan.
 Legitimasi pemanasan global sebagai masalah yang sedang dihadapi sekarang, pada awal 1990an, ilmuan sosaial mulai mempelajari bagaimana kekuatan sosial dan politik memfasilitasi pembangunan pema global sebagai masalah sosial yang sah yang memerlukan tindakan amelioratif. Pada tahun sebelum 1998 berita tentang pemanasan global sangatlah kurang.
 Ada tumpang tindih yang luas antara pendekatan gerakan sosial dan pendekatan konstruksionis sosial dalam literatur masalah sosial, menunjukkan bahwa keduanya memberi perhatian teoritis terhadap proses konstruksi yang berarti dan keduanya berfokus pada interaksi antara penuntut dan audiens target mereka. Analisis ini mengidentifikasi ada tiga klaim balasan yang konsekuensinya menantang legitimasi pemanasan global.Â
Pertama, gerakan konservatif mengkritik bukti ilmiah dan kepercayaan umum untuk mendukung adanya pemanasan global antropogenik. Kedua kontra-klaim ini secara spesifik menantang pengkajian diagnostik lingkungan dari pemanasan global sebagai sebuah masalah. Ketiga, konservatif menekankan bahwa mengambil setiap tindakan yang mengikat secara internasional akan memiliki banyak konsekuensi negatif. Artinya, solusi yang diajukan oleh para pendukung lingkungan akan lebih merugikan daripada amelioratif.
DAFTAR PUSTAKA
Mcright, A.M & Dunlap, R.E ( 2000 ). Challenging Global Warming as a Social Problem: An Analysis of the Conservative Movement's Counter-Claims. Journal Social Problems, Vol 47, No. 4. Hal 499-522. University of California Press