Senin, 3 Februari 2025
Ibr 11: 32-40; Mrk 5:1-20
Bacaan Injil pada hari ini mengisahkan tentang eksorsisme atau pengusiran setan yang dilakukan oleh Yesus. Kisah ini sebenarnya hendak memperlihatkan bahwa kuasa Yesus melebihi segala sesuatu, bahkan berkuasa atas roh-roh jahat!
Latar tempat pertemuan antara Yesus dengan orang yang kerasukan setan ini menarik. Wilayah yang disebutkan Injil adalah wilayah orang Gerasa (5:1). Wilayah ini merupakan tempat yang ditandai oleh kehancuran dan keterasingan rohani. Menurut bebarapa catatan, wilayah orang Gerasa ini adalah daerah yang terkenal dengan makam. Makan artinya tempat pekuburan, lambang kematian dan keterpisahan dari masyarakat.
Gambaran dari orang yang kerasukan setan juga sangat menyedihkan karena sehari-hari dia harus dipasung dengan rantai. Kendati demikian, dia selalu bisa lepas dari pasungan rantai tersebut (5:4). Hal ini menggambarkan bahwa roh jahat dalam diri orang tersebut sangat kuat. Situasi orang ini juga menggambarkan bahwa yang kerasukan setan ini hidup tragis; dia terisolasi, hidup dalam penderitaan, dan tidak ada yang dapat menolongnya.
Namun, situasi berubah ketika Yesus datang. Roh jahat ini mengenali dengan baik Yesus yang datang. Dan anehnya, setelahmelihat Yesus, roh jahat ini membawa tubuh orang tersebut kepada Yesus, kemudian menyembah-Nya (5:6). Setelah itu, dia menyebut Yesus sebagai "Anak Allah yang Mahatinggi" sembari memohon agar jangan menyiksanya.
Berhadapan dengan orang yang kerasukan roh jahat, Yesus kemudian mengusir roh jahat tersebut dari tubuh orang yang kerasukan setan itu. Dalam kisah ini, Yesus menujukkan bahwa tidak ada kekuatan yang lebih besar atau terlalu sulit bagi Yesus. Semua kuasa jahat, meski tampak kuat, justru tidak ada yang bisa bertahan di hadapan-Nya.
Kita bisa melihat sendiri perbedaan dari orang tersebut saat kerasukan roh jahat dan setelah roh jahat diusir Yesus. Saat kerasukan, dirinya terbelenggu dengan rantai, siang-malam (artinya setiap hari) hanya berada di pekuburan dan di bukit-bukit, dan menyiksa diri dengan batu (5:5). Dan setelah roh jahat itu diusir, orang ini sudah berpakaian dengan baik dan sudah waras (5:15).
Inilah yang kita sebut sebagai metanoia, transformasi spiritual dari kehidupan yang buruk kepada kehidupan yang baik. Dalam konteks Injil hari ini, dari seorang yang awalnya gila dan terisolasi menjadi seorang yang yang bebas dan damai. Artinya, ada pembebasan yang total, yang membawa perubahan radikal dalam hidup.
**
Injil hari ini mengajarkan kita tentang kuasa Yesus atas segala kuasa jahat. Dia datang untuk membebaskan kita dari segala belenggu dan memberikan kita hidup baru. Mungkin ada area dalam hidup kita yang masih terikat oleh ketakutan, dosa dan kuasa jahat lainnya, tetapi Yesus memiliki kuasa untuk membebaskan kita dari semua itu. Dan pembebasan itu kita temukan dalam Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat.
Mari kita membuka hati kita kepada Yesus yang adalah Pembebas kita. Dan seperti orang yang dibebaskan itu, kita dipanggil untuk menjadi saksi-Nya, memberitakan kausa-Nya yang luar biasa agar yang lain juga bisa mengalami pembebasan dan hidup sejahtera.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI