Senin, 27 Januari 2025
Ibr 9:15; 24-28; Mrk 3:22-30
Dalam teks bacaan Injil hari ini, Yesus menyebutkan satu dosa yang tidak akan dihapuskan, yakni dosa menghujat Roh Kudus (Mrk 3:29). Pernyataan Yesus ini tidak bisa diabaikan begitu saja. Dari pihak kita, harus dinyalakan tanda bahaya, karena resiko dari dosa ini sangat besar, yakni hilangnya keselamatan untuk mereka yang memiliki dosa ini.
Apa itu dosa menghujat Roh Kudus? Menghujat Roh Kudus berarti secara sadar, tahu, dan mau menolak dan mengingkari kuasa dan pekerjaan Roh Kudus dalam hidup, terutama dalam hal memberikan pengampunan dan membawa kita kepada keselamatan.
Katekismus Gereja Katolik menulis, "Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, tetapi bersalah karena berbuat dosa kekal (Mrk 3:29). Kerahiman Allah tidak mengenal batas; tetapi siapa yang dengan sengaja tidak bersedia menerima kerahiman Allah melalui penyesalan, ia menolak pengampunan dosa-dosanya dan keselamatan yang ditawarkan oleh Roh Kudus. Ketegaran hati semacam itu dapat menyebabkan sikap yang tidak bersedia bertobat sampai pada saat kematian dan dapat menyebabkan kemusnahan abadi" (KGK 1864).
Dari penjelasan KGK 1864 ini, dapat disimpulkan bahwa dosa menghujat Roh Kudus berlandaskan pada pemahaman bahwa seseorang secara terang-terangan menolak kebaikan yang datang dari Allah. Dengan lain kata, dapat kita katakan bahwa orang yang menolak kebaikan Allah adalah orang yang sombong.
Orang sombong selalu merasa dirinya mampu berbuat sesuatu sendirian; merasa diri paling tahu; merasa diri paling hebat; merasa diri paling super; orang lain dianggap kecil; dan lain sebagainya. Dan kadang-kadang dia merasa dirinya adalah allah!
Dosa memang pada dasarnya membuat hubungan antara Allah dan manusia terputus. Namun, keterputusan hubungan tersebut dapat disambung kembali melalui Sakramen Pengakuan Dosa.
Pengecualian untuk dosa menghujat Roh Kudus, keterputusan hubungan antara Allah dan manusia semakin melebar, karena manusia tidak mau mengulurkan tangan menerima Kerahiman Allah.
Orang yang berbuat dosa menghujat Roh Kudus justru menolak untuk bertobat, karena terjebak pada pemahaman dirinya sebagai allah, sehingga tidak memerlukan pertobatan. Konsekuensinya, orang tersebut akan mengalami kemusnahan abadi.