Jumat, 24 Januari 2025
Peringatan Wajib St. Fransiskus de Sales
Ibr 8:6-13; Mrk 3:13-19
Pada hari ini kita akan merenungkan tentang panggilan Yesus. Yesus memanggil orang-orang untuk mengikuti Dia secara lebih dekat. Panggilan ini bukan sekadar undangan biasa, tetapi panggilan yang memiliki tujuan yang besar, yakni untuk terlibat dalam karya pembangunan Kerajaan Allah di tengah dunia.
Terdapat beberapa hal yang bisa kita lihat dari teks bacaan Injil hari ini. Pertama, pangilan Yesus adalah panggilan terhadap pribadi masing-masing. Ketika Injil menulis bahwa Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya, hal itu menunjukkan bahwa panggilan Yesus sangat pribadi dan tidak asal-asalan. Yesus memanggil dengan tujuan yang spesifik, yakni terlibat dalam proyek pembangunan Kerajaan Allah.
Bagi para murid yang dipanggil, panggilan Yesus bukanlah panggilan yang datang begitu saja. Yang dipanggil adalah yang dikenal dengan baik oleh Yesus. Pengenalan Yesus tidak sekadar nama, tetapi juga latar belakang, kelebihan, dan kekurangan. Itu artinya, panggilan Yesus tidak sekadar ajakan umum, bukan pula sebuah kebetulan.
Kedua, panggilan Yesus adalah panggilan yang unik. Keduabelas murid Yesus bukanlah orang-orang terpandang dalam masyarakat. Pekerjaan mereka di antaranya adalah nelayan, tukang tagih pajak, dan lain-lain. Namun, pekerjaan tersebut bukanlah penghalang bagi para murid untuk menjadi pengikut Yesus.
Meski setiap murid memiliki tugas dan karakter yang berbeda, dan latar belakang yang berbeda, namun tidak ada murid yang persis sama. Itulah yang membuat murid-murid Yesus terlihat unik bagi semua orang. Dan lebih dari itu, dia mengenal dengan baik kelemahan-kelemahan kita.
Poin ini memberikan pesan bahwa setiap orang dipanggil Yesus dengan cara yang unik. Tidak ada yang dipanggil dengan cara yang sama. Setiap panggilan berhubungan dengan siapa kita, di mana kita, dan bagaimana Tuhan ingin memakai kita dalam rencana-Nya yang lebih besar.
Ketiga, panggilan Yesus itu sungguh indah, karena setiap orang mendapat tugasnya masing-masing. Ada yang menjadi imam, biarawan/biarawati, perawat, guru, dan lain sebagainya. Meski ada berbagai macam profesi, namun, sebagai seorang Kristiani, panggilan Yesus harus dimaknai sebagai kesempatan untuk terlibat dalam misi-Nya. Panggilan itu indah karena memberikan kesempatan untuk menjadi alat di tangan Tuhan dalam memberitakan kabar baik kepada dunia.
