Kamis, 23 Januari 2025
Ibr 7:25-8:6; Mrk 3:7-12
Dalam beberapa hari terakhir ini, kita mendengarkan bacaan Injil seputar kisah tentang Yesus yang menyembuhkan begitu banyak orang sakit. Di mana Yesus berada, orang-orang yang sakit datang berbondong-bondong kepada-Nya dengan maksud agar mereka memperoleh kesembuhan.
Berbagai macam penyakit, baik penyakit fisik maupun penyakit non-fisik, disembuhkan-Nya dengan cara yang sungguh ajaib. Kisah-kisah penyembuhan itu hendak menunjukan bahwa Yesus memiliki kekuatan Ilahi.
Demikian bacaan Injil pada hari ini, semakin menegaskan bahwa Yesus adalah Sang Penyembuh Ilahi. Orang-orang banyak datang kepada-Nya karena mereka percaya akan kuasa Allah yang ada dalam diri Yesus. Bahkan roh-roh jahat pun mengakui bahwa Yesus sungguh punya kuasa, karena Dia adalah Anak Allah.
Terdapat beberapa hal yang bisa kita lihat dari teks bacaan Injil hari ini. Pertama, Yesus mengundang semua orang yang membutuhkan kesembuhan. Di bagian awal Injil, Yesus pergi ke danau bersama murid-murid; dan banyak orang dari Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, dan tempat-tempat sekitarnya datang untuk menemui Yesus.
Mereka datang dengan satu tujuan, yakni untuk mendengar ajaran Yesus dan mendapatkan kesembuhan. Orang-orang yang datang itu adalah mereka yang merasakan kebutuhan yang mendalam akan penyembuhan dari Yesus, baik yang jasmani maupun yang rohani.
Inilah gambaran yang indah bahwa Yesus terbuka dengan siapa saja, dan siapa pun boleh datang kepada-Nya. Semuanya diundang, tanpa kecuali. Undangan Yesus merupakan gambaran kasih Allah yang meluas, tidak terbatas pada satu golongan atau bangsa. Yesus yang adalah Sang Penyembuh Ilahi, membuka tangan-Nya untuk siapa saja yang membutuhkan-Nya.
Poin pertama ini memberikan kita pesan bahwa kita juga diajak untuk datang pada Yesus. Yesus senantiasa mengundang kita untuk datang pada Dia dengan segala pergumulan kita. Tidak ada yang terlalu kecil atau terlalu besar untuk diserahkan kepada-Nya. Kita pun dapat datang dengan penuh harapan, percaya bahwa Yesus sanggup melakukan segala sesuatu untuk kita.
Kedua, Yesus menyembuhkan orang-orang sakit dengan kuasa Ilahi yang ada dalam diri-Nya. Yesus tidak sekadar menyembuhkan orang-orang sakit dengan sekadar berkata-kata, tetapi di balik kata-kata, ada kuasa-Nya yang keluar.
Penyembuhan yang dilakukan Yesus bukanlah hasil akhir dari sihir, melainkan hasil dari kuasa Ilahi yang mengalir dalam diri-Nya. Jadi, orang-orang datang meminta kesembuhan dari Yesus karena mereka tahu bahwa Yesus memiliki kuasa Ilahi yang mampu menyembuhkan.
Poin kedua ini memberi kita pesan bahwa Yesus adalah sungguh-sungguh Penyembuh yang sejati. Kuasa Yesus yang menyembuhkan itu tidak terbatas pada zaman Yesus, tetapi tetap terus mengalir dengan segar hingga detik ini, di kehidupan kita hari ini. Kuasa penyembuhan itu dapat kita rasakan, sejauh kita mau terbuka dan datang pada-Nya dengan penuh iman.
Ketiga, dengan kuasa Ilahi tersebut, roh-roh jahat takut pada Yesus. Roh-roh jahat tidak sekadar mengenal siapa itu Yesus, tetapi merekapun mengakui bahwa kuasa yang dimiliki Yesus adalah kuasa Ilahi, sebab Yesus adalah Anak Allah. Pengakuan roh-roh jahat itu bisa menjadi bukti bahwa kuasa Yesus lebih besar dari segala kuasa yang ada di dunia ini.
Poin ketiga ini mengingatkan kita bahwa Yesus tidak sekadar menyembuhkan penyakit fisik, tetapi juga mereka yang terjangkit roh-roh jahat. Dengan kuasa Ilahi, Yesus mampu mengusir segala roh jahat yang mengganggu kehidupan orang-orang.
Semoga bacaan Injil hari ini memberikan kita inspirasi untuk selalu mau hidup dekat dengan Tuhan. Mari kita datang kepada-Nya. Jangan ragu...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI