Rabu, 15 Januari 2025
Ibr 2:14-18; Mrk 1:29-39
Bacaan Injil hari ini kembali mengisahkan tentang kemahakuasaan Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat Yesus yang menyembuhkan orang-orang sakit dan mengusir roh-roh jahat. Apa yang dilakukan Yesus kepada orang-orang yang datang kepada-Nya adalah sebuah gambaran nyata dari bagaimana Yesus adalah tabib sejati yang tidak hanya menyembuhkan sakit fisik, tetapi juga jiwa dan kehidupan manusia secara keseluruhan.
Ada beberapa poin yang bisa kita pelajari dari bacaan Injil hari ini untuk kehidupan kita tentunya. Pertama, Â Yesus adalah tabib sejati yang menyembuhkan semua penyakit. Di bagian awal bacaan, Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon yang sedang terbaring karena demam.
Dengan jamahan-Nya yang penuh kasih, Yesus mengangkatnya dari tempat tidur. Ibu mertua Simon pun segera sembuh, kemudian melayani mereka.
Penyembuhan tersebut tidak hanya menyasar ibu mertua Simon. Setelah menjamah ibu mertua Simon, orang-orang banyak membawa orang-orang yang sakit dan yang kerasukan roh jahat kepada Yesus. Mereka datang kepada Yesus karena mereka percaya akan jamahan Yesus yang menyembuhkan. Dan Yesus dengan sabar dan penuh kuasa menyembuhkan mereka satu per satu.
Mukjizat penyembuhan ini tidak hanya soal fisik, tetapi Yesus juga menyembuhkan orang yang sakit batinnya, oleh karena roh jahat yang ada dalam tubuh si sakit. Dan yang membahagiakan adalah Yesus tidak membedakan siapa yang datang kepada-Nya, baik orang sakit, orang yang kerasukan roh jahat, dan bahkan orang berdosa.
Dengan situasi orang-orang seperti itu, Yesus tetap hadir dengan kasih-Nya yang begitu besar, dan dengan kuasanya yang tak terbatas, Dia tetap menyembuhkan dan memberikan kehidupan baru.
Aksi Yesus ini mestinya mengingatkan kita bahwa Dia adalah tabib sejati. Sebagai tabib, Yesus tidak sekadar mendiagnosa penyakit, tetapi menyembuhkan sampai ke akar-akar penyakit itu sendiri. Jika kita mengalami sakit, dengan iman yang teguh, janganlah kita ragu untuk datang pada Dia dan meminta kesembuhan dari Dia.
Kedua, pewartaan Injil yang menyeluruh. Setelah menyembuhkan orang sakit dan orang yang kerasukan roh jahat, pagi hari kemudian, Yesus mengajak para murid-Nya untuk pergi mewartakan Injil ke tempat lain.